manajemen dan teknik perawatan
MANAJEMEN DAN TEKNIK PERAWATAN
a. Pendahuluan
Manajemen
bukanlah kata yang asing bagi setiap orang, tetapi mungkin banyak dari kita
yang salah mengartikan istilah
“Manajemen”. Jika mendengar istilah “Manajemen”, mungkin
pikiran kita tertuju
pada salah satu
jurusan Ekonomi Manajemen di
Fakultas Ekonomi, atau kita
membayangkan perusahaan besar. Tidak banyak orang yang berpikir bahwa Manajemen merupakan
suatu ilmu dan
seni yang diperlukan dan
diimplementasikan bagi semua
organisasi dalam mencapai
tujuannya. Manaj = mengatur. Pandangan
seperti ini ada
benarnya tetapi kurang tepat
sebab sebenarnya manajemen sangat dibutuhkan
bagi setiap organisasi
baik yang berorientasi
pada profit, sosial maupun lainnya. Bahkan manajemen
sangat diperlukan oleh setiap orang untuk mengelola segala aktivitas
kesehariannya agar tujuan kita dapat tercapai sesuai dengan target dengan
cara yang efektif dan efisien.
Akan tetapi dalam
prakteknya manajemen lebih dibutuhkan
dimana terdapat sekelompok
orang yang saling bekerja
sama dalam suatu wadah
(organisasi) untuk mencapai tujuan bersama.
Secara fungsional suatu
organisasi mempunyai persamaan yang mendasar dalam hal pengelolaannya.
Manajemen mempunyai fungsi universal
yang dapat diimplementasikan
pada semua organisasi
baik institusi pemerintah, sekolah, dunia usaha maupun
industri. Organisasi
mempunyai bentuk dan tujuan yang
berbeda-beda bergantung pada
visi dan misi
yang diembannya. Fungsi manajemen
dapat diterapkan pada organisasi
yang berorientasi pada keuntungan
(profit) maupun non profit, besar ataupun kecil.
Manajemen merupakan ilmu
pengetahuan yang bersifat universal yang tersusun secara sistematis
yang mencakup kaidah-kaidah ilmu, prinsip-prinsip dan
konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan
dapat diaplikasikan dalam
semua organisasi seperti
organiasi sekolah, perusahaan, pemerintah, sosial, keagamaan, kepemudaan,
organisasi keluarga dan sebagainya.
Seorang yang memimpin
manajemen memiliki pengetahuan dan
keterampilan, seorang manajer dituntut
untuk bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi
lingkungan yang selalu berubah-ubah.
Sebagai contoh, harga material
atau bahan baku produksi
selama mengalami perubahan
harga, daya beli masyarakat
selalu berubah seiring dengan kondisi perekonomian suatu negara,
kebutuhan konsumen selalu berubah seiring dengan tingkat ekonomi dan
sebagainya.
Seorang pimpinan
organisasi atau manajer dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang manjemen diharapkan mampu
mengaplikasikan ilmunya pada
situasi dan kondisi
yang tepat guna mencapai
tujuan secara efektif dan
efisien. Selain itu pekerjaan
seorang manajer tidak
terlepas dari organisasi. Secara umum organisasi diartikan
sebagai kumpulan dua
atau lebih orang
yang bekerja sama secara terkoordinasi dan
terstruktur untuk mencapai tujuan
tertentu. Organisasi diperlukan
untuk pencapaian tujuan bersama secara efektif dan efisien. Manajer melakukan
proses manajemen, mengoptimalkan sumber
daya yang ada untuk
mengolah input guna mencapai tujuan.
b. Tujuan khusus
Setelah menyelasaikan
bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk:
1. Menjelaskan definisi menajemen dan
pentingnya dalam suatu organisasi baik profit, sosial dan lainnya.
2. Mengaplikasikan ilmunya
pada situasi dan
kondisi yang tepat guna
mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.
3. Memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta mampu melakukan proses manajemen, mengoptimalkan sumber daya
yang ada untuk mengolah
input guna mencapai tujuan.
c. Manajemen
Kata manajemen berasal
dari bahasa prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur
Jay dan Barry Render, (2004). Menurut Dhillon (2006), mendefenisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,pengorganisasian, pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektief dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorginisir, dan sesuai dengan jadwal.
c.1 Defenisi manajemen
Manajemen berasal dari kata kerja To Manage
berarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan mengendalikan, menangani atau mengelola.
Selanjutnya kata benda
manajemen atau management dapat mempunyai berbagai arti (Herujito dan
Yayat, 2001). Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Mary Parker follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjan melalui orang lain. Dalam Encylopedia of the Social
Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi.
Gambar.
1 Pengawasan
pelaksanaan perawatan dengan system manajemen
Manajemen menurut Pamela Lewis (2004) dalam bukunya “management:
challenges For tomorrow’s Leaders”, yaitu: “management is the process of
administering and coordinating resources effectively and efficiently in an
effort to achieve the goals of organitation ”. Manajemen merupakan
suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengatur
sumber daya – sumber daya yang dimilikinya agar dapat dikelola secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
c.2
Teori manajemen
Menurut Herujito dan Yayat, M (2001), menguraikan
gambaran tentang teori manajemen, ada 3:
1. Teori klasik: Teori
yang berusaha meningkatkan produktivitas tenaga
kerja melalui peningkatan efisiensi tenaga kerja,
2. Aliran perilaku: Teori ini muncul akibat
ketidak mampuan teori klasik menjelaskan bagaimana efisiensi produksi dan
keserasian kerja dapat dicapai dalam suatu perusahaan atau organisasi,
3. Ilmu manajemen: Teori ini
mencoba mendekatkan masalah
manajemen danorganisasi untuk perusahaan
secara umum dengan membentuk matematik yang merupakan simulasi dari
masalah yang terjadi.
d. Fungsi
Manajemen
Teori manajemen menyatakan bahwa manajemen memiliki beberapa
fungsi. Fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai
jenis pekerjaan yang dapat digolongkan dalam satu kelompok sehingga membentuk
suatu kesatuan administratif (Herujito, 2001). Untuk
mencapai tujuannya organisasi memerlukan dukungan manajemen dengan fungsinya
sesuai kebutuhan. Kegiatan fungsi-fungsi manajemen dapat diperjelassebagai
berikut:
- Perencanaan (planning) adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan penyusunan tujuan dan menjabarkannya dalam bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut,
- Pengorganisasian (organizing) adalah yang berkaitan dengan pengelompokan personel dan tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan misinya,
- Pengaturan personel (staffing) adalah yang berkaitan dengan bimbingan dan pengaturan kerja personel. Unit masing-masing manajemen sampai pada kegiatan, seperti seleksi, penempatan, pelatihan, pengembangan dan kompensasi, sebagai bagian dari bantuan unit pada unit personalia organisasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM),
- Pengarahan (directing) adalah yang berkaitan dengan kegiatan melakukan pengarahan-pengarahan, tugas-tugas, dan konstruksi,
- Pengawasan (controlling) kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan apakah pelaksanaannya sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan, sudah sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai, dan perencanaan yang belum mencapai kemajuan, serta melakukan koreksi bagi pelaksanaan yang belum terselasaikan.
e. Pemeliharaan
(Maintenance)
e.1 Defenisi pemeliharaan
Pemeliharaan mesin merupakan hal yang sering
dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. Karena bagian pemeliharaan
dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan
tetapi juga yang membuat/menghasilkan uang. Pada
umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang
tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan
melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Anthony, 1992). Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein
artinya merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kombinasi
dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,
atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk
pengertian pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau
peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan
mesin. Menurut Jay and Barry Render,
(2004) dalam bukunya “operations Management” pemeliharaan adalah: “all
activities involved in keeping a system’s equipment I working order”. Segala
aktivitas yangdidalamnya adalah
untuk menjaga sebuah sistem peralatan agar pekerjaan dapat
sesuai dengan pesanan.
Menurut Sehrawat dan Narang (2001), dalam bukunya “Production
Management”, pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada
sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas). Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian
yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemeliharaan merupakan semua
aktivitas termasuk menjaga peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan
pesanan pekerjaan.
Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan
bahwa kegiatan pemeliharaan dilakukan
untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan pabrik/ perusahaan
agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan
pesanan yang telah direncanakan atau ditentukan oleh perusahaan dengan hasil
produksi yang berkualitas.
e.2 Tujuan pemeliharaan
Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini maka fasilitas
atau peralatan perusahaan dapat dipergunakan untuk kegiatan produksi sesuai
dengan rencana, dan tidak mngalami kerusakan selama
fasilitas/peralatan perusahaan tersebut dipergunakan selama proses
produksi. Oleh karena itu, suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang
pemeliharaan dan bagian lainnya pada suatu pabrik adalah pemeliharaan (maintenance)
murah sedangkan perbaikan (repair) mahal.
Asyari (2007), dalam bukunya manajemen
pemeliharaan mesin, tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan
sebagai berikut:
1. untuk memperpanjang kegunaan asset,
2. untuk menjamin ketersediaan optimum
peralatan yang dipasang untuk produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum
yang mungkin,
3. untuk menjamin kesiapan operasional
dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap
waktu,
4. untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan
sarana tersebut.
Ada juga pendapat lain dari tujuan pemeliharaan seperti dinyatakan Dhillon
(2006) adalah:
1. Kemampuan produksi
dapat memenuhi target sesuai dengan
rencana produksi.
1. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat
untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan
produksi yang tidak terganggu.
2. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan
penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan
tersebut.
3. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan
serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan
efisien.
4. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang
dapat membahayakan keselamatan para pekerja.
5. Mengadakan suatu kerja sama yang erat
dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk
mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on
investment) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Keith (2002), dalam bukunya menyatakan “An introduction to predictive maintenance”
menjelaskan adapun tujuan dari di lakukannya pemeliharaan antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Menjamin tersedianya peralatan atau mesin
dalam kondisi yang mampu memberikan keuntungan.
2. Menjamin kesiapan peralatan cadangan
dalam situasi darurat, misalnya sistem pemadam kebakaran, pembangkit listrik,
dan sebagainya.
3. Menjamin keselamatan manusia yang
menggunakan peralatan.
4. Memperpanjang masa pakai peralatan atau
paling tidak menjaga agar masa pakai peralatan tersebut tidak kurang dari masa
pakai yang telah di jamin oleh pembuat peralatan tersebut.
e.3 Fungsi pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan bertujuan untuk dapat memperpanjang
umur/ekonomis mesin dan peralatan
produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut
selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.
Keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya
pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut:
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada
dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu
panjang.
2. Pelaksanaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar.
3. Dapat menghindarkan dari atau dapat
menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari
mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat
berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus
dilaksanakan dengan baik pula.
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan
total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
6. Apabila mesin dan peralatan produksi
berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin
dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan
mesin dan peralatan produksi yang ada semakin
baik.
Gambar. 2 Konsep strategi pemeliharaan dan realiability yang baik
e.4 Kegiatan-kegiatan
pemeliharaan
Manahan (2004), mengatakan, kegiatan
pemeliharaan dalam suatu perusahaan meliputi berbagai kegiatan seperti:
1. Inspeksi (inspection).
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara
berkala dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan
selalu mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang baik
untuk menjamin kelancaran proses produksi.
Sehingga jika terjadinya kerusakan,
maka segera diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan
laporan hasil inspeksi, dan berusaha untuk mencegah penyebab timbulnya
kerusakan dengan melihat sebab- sebab kerusakan yang diperoleh dari hasil
inspeksi.
2. Kegiatan teknik (Engineering).
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru
dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta
melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut.
Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan
dan perbaikan- perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari fasilitas atau
peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan teknik ini sangat diperlukan
terutama apabila dalam perbaikan mesin ‑ mesin yang
rusak tidak di dapatkan ataudiperoleh
komponen yang sama dengan yang dibutuhkan.
3. Kegiatan produksi (Production)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu
memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik,
melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang diusulkan dalam kegiatan
inspeksi dan teknik, melaksanakan kegiatan servis dan perminyakan (lubrication).
Kegiatan produksi ini dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan
segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
4. Kegiatan administrasi (Clerical Work)
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pencatatan mengenai biaya yang dibutuhkan
dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan
biaya - biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen (spareparts)
yang dibutuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa yang
telah dikerjakan waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya
perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di bagian
pemiliharaan. Jadi, dalam pencatatan ini termasuk penyusunan planning
dan scheduling, yaitu rencana kapan suatu mesin harus dicek atau diperiksa,
diminyaki atau diservis dan diresparasi.
5. Pemeliharaan bangunan (housekeeping)
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung
tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.
f. Rangkuman
1. Manajemen merupakan suatu
kelompok/organisasi yang mempunyai bentuk dan tujuan yang berbeda-beda
bergantung pada visi dan misi yang diembannya.
2. Ilmu manajemen merupakan ilmu pengetahuan
yang bersifat universal dan tersusun secara sistimatis yang mencakup
kaidah-kaidah ilmu, prinsip, konsep yang cendrung dalam semua situasi
manajerial.
3. Seorang pemimpin dalam manajemen dituntut
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang manajemen, mampu
mengaplikasikan pada kondisi dan situasi yang tepeat guna untuk mencapai
tujuan.
4. Fungsi dari manajemen adalah melaksanakan
sejumlah kegiatan dengan berbagai jenis pekerjaan dalam satu kelompok, sehingga
membentuk satu kesatuan administratif.
5. Dalam menajemen perawatan, harus memiliki
berbagai disiplin ilmu untuk menjaga dan melaksanakan perbaikan terhadap
peralatan/mesin sehingga pada kondisi yang dapat diterima.
6. Tujuan dari perawatan/pemeliharaan, untuk
menjaga peralatan atau fasilitas pada suatu industri dapat dipergunakan sesuai
dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama produksi berlangsung.
7. Fungsi
dari pemeliharaan/perawatan, agar dapat memperpanjang umur mesin ‑ mesin
dan peralatan produksi, selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk
proses produksi.
Daftar Pustaka
1. Anthony,
C (1992), Teknik
Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan,
Erlangga,
Jakarta.
2. Dhillon, (2006) “Maintainability,
maintenance, and reliability for engineers”,
CRC
/Taylor & Francis.
3. Herujito,
Yayat M. (2001), Dasar – Dasar Manajemen. PT. Grasindo, Jakarta.
4. Jay dan Barry
Render. (2001). Operations Management. New Jersey: Pearson.
5. Keith. (2002)
Organisational Behavior: Human Behavior At Work, 11th edition.
6. Pamela Lewis, (2004), “management challenges For
tomorrow’s Leaders”.
7. New
Delhi: Tata McGraw-Hill Book Company
Comments
Post a Comment