MANAJEMEN PERAWATAN INDUSTRI
          

                                                   
a.       Pendahuluan
         Pada  bab  ini  akan  membahas  perkembangan  perawatan  industri, yang  mana teknologi  ini  diharapkan  dapat  meminimalkan  seringnya  dilakukan  pembongkaran mesin   di pabrik  (shutdown)  dan  ini  dipelajari   melalui  pendekatan   ilmiah  untuk meningkatkan   effesiensi   pabrik    dan   mencegah   dampak   lingkungan   yang  disebabkan oleh kerusakan pabrik tersebut.
  Perawatan  adalah  suatu  konsepsi  dari  semua  aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan,bahwa :
- fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi,
- peralatan   yang   digunakan   terus   untuk  dapat  berproduksi   adalah   hasil    adanya
  perawatan,
- aktivitas  perawatan  banyak  berhubungan  erat  dengan  pemakaian  peralatan, bahan pekerjaan, cara penanganan dll, dan
- aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.

b.     Tujuan khusus
Setelah menyelasaikan bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang:
1.      Pentingnya arti perawatan terhadap peralatan industri untuk menjaga stabilitas produksi dan kualitas mesin produksi.
2.      Kemampuan menganalisa jenis kerusakan, dapat menjaga keselamatan pekerja  terhadap peralatan.
3.      Mengenal bentuk perawatan dan sistem pemeliharaan, baik sistem pemeliharaan rutin atau setalah terjadi kerusakan.
Penting kelangsungan produktifitas produksi terhadap umur pabrik  dapat terjaga.


c.    Tujuan Perawatan.
       Kegiatan perawatan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi, perawatan mempunyai tujuan:
a. Memperpanjang usia kegunaan dari semua peralatan industri, hal ini terutama penting di negara  berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian.
b.Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain:
    -  selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
    -  tidak rusak selama produksi berjalan.
    -  dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diingikan.
    -   menjamin  kesiapan  operasional dari  seluruh  peralatan yang diperlukan  dalam  keadaan  darurat setiap waktu,  unit  cadangan,  unit  pemadam  kebakaran dan sebagainya.
    -  Menjamin keselamatan terhadap tenaga kerja/orang yang menggunakan sarana alat-alat industri tersebut, dapat menghemat waktu, biaya dan  material  karena 
     peralatan terhindar dari kerusakan besar.
-       Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari  sedini mungkin,  karena terjadinya  pada  atau  timbulnya  kerusakan  tambahan  akibat kerusakan awal dapat segera dicegah.

d.         Peranan Perawatan
            Bahwa  kegiatan   perawatan  dalam  industri  bukan  suatu  kegiatan yang hanya memboroskan  dana  membuang  buang  waktu  saja,  melainkan  justru sebagai penunjang   untuk    menjaga   kestabilan   dari   proses   kegiatan  operasional.   Adapunkeuntungan –keuntungan dariperawatan yang baik adalah:
a.    berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat,
b.    tenaga kerja pada   bidang perawatan dapat lebih efisien,
c.    kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien,
d.   memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti, dan
e.    anggaran perawatan dapat   dikendalikan.


e.   Bentuk-bentuk Perawatan
   e.1 Sistem pemeliharaan sesudah rusak (breakdown maintenance)
     a)  Pada  mulanya  di industri  kimia  dan  industri-industri  semua  pemeliharaan  pabrik dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang sudah rusak, baru perawatan dilakukan sesegera mungkin. Hingga akhirnya para insinyur pemeliharaan tidak punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan mendasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin seperti  pekerjaan - pekerjaan  perbaikan lainnya (repair work). Konsep dasar  pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik hingga kalau boleh dapat kembali ke keadaan aslinya dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah. Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya  perbaikan yang dilakukan  pada keadaan yang  benar-benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja pemeliharaan hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.
     b)  Jika  kiln memakai sistim ini  kerusakan mesin atau equipmen akan terjadi  berkali  kali dan frequensi  kerusakannya  hampir sama saja setiap tahunnya.Artinya beberapa mesin atau equipmen pada pabrik tersebut  ada yang  sering diperbaiki.  Pada  pabrik  yang  beroperasi  secara  terus menerus,  dianjurkan  untuk menyediakan  cadangan   mesin  (stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.
     c)  Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file informasi.Data dan file informasi untuk   perbaikan  mesin/equipmen  ini    harus dijaga oleh   seorang  insinyur yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
     d)  Sistim  ini  untuk  pembongkaran  pabrik  tahunan tidak  dipakai karena pada  saat dilakukannya penyetelan  dan  perbaikan,  unit-unit cadanganlah yang dipakai, sehingga memerlukan tenaga kerja tetap  yang  sangat  banyak dibandingkan dengan sistim lain.
    e)  Sistim  yang  sudah   ketinggalan  jaman  ini  merupakan  sistim  perencanaan  yang tidak sistimatik secara keseluruhannya.

  e.2 Sistem pemeliharaan rutin ( preventive maintenance).

a)  Pada   sistim   pemeliharaan  breakdown    kita   sudah   merasakan  perlunya melakukan  pemeriksaan atau perbaikan pada mesin-mesin atau equipmen yang berbahaya  pada operasi keseluruhan pabrik, biaya perbaikan akan dapat diminimalkan bila telah kita ketahui kerusakan tersebut secara dini.
      Tipe pemeriksan dan perbaikan preventiv  ini dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya. Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodi dan padasaat yang tepat pada semua mesin‑mesin/peralatan  adalah dapat diramalkannya totalperbaikan  pada  seluruh sistim pabrik oleh parainsinyur  pemeliharaan.  Selanjutnyabila kesalahan atau kerusakan mesin/equipmen dapat diramalkan lebih awal dengan melihat phenomena kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara, dan lain-lain. Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan yang lebih fatal. Biaya perbaikan dan mesin/equipmen  tidak   beroperasi  dapat  diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan setelah mesin itu rusak total.
b)   Sistim   pemeliharaan   pabrik   meliputi    rencana   inspeksi   dan  perbaikan  secara periodik. (periode inspeksi dan perbaikan dapat berbeda tergantung pada tipe    mesin   dan   penting    tidaknya   pencegahan    kerusakan   tersebut)  dengan   perbaikan  pabrik  atau  ramalan  kerusakan  mungkin  hingga dapat  diketahui perlu tidaknya dilaksanakan  pekerjaan perbaikan  sebelum  kerusakan yang lebih serius terjadi.
c)   Aspek yang terpenting  dari  pemeliharaan  rutin  adalah dapat diramalkannya  umur mesin/equipmen tersebut.
d)   Pendeteksian  keadaan  yang  tidak  normal  pada  mesin/equipmen sedini  mungkin   dilakukan   oleh  group    inspeksi   yang   berada   dibawah   bagian pemeliharaan.  Tetapi  bantuan  dan  laporan  dari orang  orang  group  produksi  akan  sangat  membantu  bagian  pemeliharaan,  hingga   dapat   dibuat   perencanaan  yang  optimum.  Group  perencanaan  dan  inspeksi adalah  merupakan  bagian  dari sistim pemeliharaan rutin. Group ini melakukan pemeriksaan rutin  pada  mesin‑mesin  dan equipmen  dan  pada saat pembongkaran
mesin,    menyiapkan    inspeksi    dan    membuat   rencana   perbaikan,    termasuk pengontrolan  dan  pengembangan teknis dari equipmen tersebut.
e)   Jika    pembongkaran    pabrik    yang    tidak   diharapkan   dan   kerusakan        mesin / equipmen  berkurang atau turun,  kebutuhan  jumlah  operator dan  pergantian  tugas  jaga mesin akan berbeda pada tingkatan ini. Pengurangan  kemungkinan  kerusakanmesin/equipmen merupakan   tujuan   yang   paling    dari    pemeliharaan   sistim. 
preventiv,  tetapi  kemajuan  perkembangan  bahan/ peralatan tidak   sejalan denganperkembangan  pemeliharaan  sistim  preventiv. Sistim  pemeliharaan  ulang (corrective maintenace)   berikut   ini   untuk    mengatasi   masalah   tersebut.  Bila pemeliharaan  rutin  dilaksanakan dengan  baik,  maka  beberapa  mesin cadangan yang ada akan menganggur/tidak terpakai  karena  umur mesin akan  bertambah panjang    hingga   perbaikan   hanya   perlu   dilakukan   pada   saat    dilakukannyapembongkaran  mesin - mesin skala besar dipabrik tersebut (turn around), maka mesin-mesin boleh ditiadakan yang artinya akan mengurangi biaya perawatan.
f)   Data dan informasi   sehubungan dengan inspeksi dan perbaika mesin/equipmen akan terekam dengan sistimatis dan  ini merupakan  data dasar  untuk  merumuskan  rencana – rencana   pemeliharaan  selanjutnya  dan   peningkatan  fasilitas   yang  dilakukan oleh bagian perencanaan dan inspeksi. Data ini merupakan masukan yang sangat akurat untuk bagian pergudangan  yang mengurusi suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan rutin.
g)  Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga  kerja  pemeliharaan harian dapat dikurangi hingga 60%  dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.
h)   Pengembangan ilmiah  dari  pemeliharaan produktif  pada  tahun-tahun yang    lalu berdampak terhadap sistim pemeliharaan rutin yang menggunakan   konsep   tero-teknologi. Jika kita pertimbangkan umur dari seluruh mesin-mesin yang  ada dalam pabrik pertama konsruksi pabrik harus disertai dengan studi  kelayakan  kemudian  baru  pabrik  itu  dibangun, dan  kemudian  baru  mulai produksi komersialnya. Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika produksi menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika  biaya  produksi  tinggiakan kalah bersaing dengan pabrik ‑pabrik yang masih baru. 
Maka  pabrik tersebut harus diganti atau di modifikasi secara mendasar. Pendekatan  ilmiah yang menghasilkan kembalinya modal secara maximum tenaga  kerja  dan  bahan-bahan yang dibuat di pabrik tersebut merupakan tero-teknologi.
i)   Aspek-aspek yang penting dari tero-teknologi adalah sebagai berikut:
      - Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai pada  pabrik tersebut, 
        ditentukan oleh siklus produksi, kecepatan penyerapa teknologi  baru,  dan  sumber        daya  manusia  yang  menjalankan  teknologi  ini. Umur  pabrik     mungkin   tidak 
         panjang  seperti  pabrik  percobaan  yang  mana dibangun dan  dijalankan    hanya untuk beberapa tahun saja. Ada pabrik-pabrik yang dapat beroperasi    hingga 50 tahun. Umur  pemakaian  pabrik  yang   berbeda   merupakan   faktorfaktor    yang penting   untuk    menentukan perencanaannya dan sistim pemeliharaan    mana yang cocok dan terbaik untuknya.
-   Type  dan  kesulitan  pemeliharaan  dari  suatu  secara  mendasar  ditentukan  oleh proses asli dan perencanaan mekanik dari pabrik  tersebut. Walaupun sistim   teknologi   pemeliharaan  yang  tercanggih  dipakai,  ini  belum  tentu dapat    menghilangkan    atau   mengurangi   masalah   masalah  tertentu    bila   kondisi   proses   tidak  sesuai  dengan  bahan  bahan   konstruksi   pada   saat pabrik    tersebut    dibuat,   juga    bila     perencanaan    tata   letak   pabrik   tanpamempertimbangkan  pekerjaan   lapangan   pemeliharan.   Pengalaman sangat  dibutuhkan   dan   juga teknologi  pemeliharaan  merupakan hal-hal yang harus dipikirkan sebelum merencanakan pabrik.
     ‑ Biaya     pembuatan     atau    modal    awal    dapat    dikurangi    bila    bahagian pemeliharaan  dapat memberikan informasi‑ informasi  yang baik tentang masalahmasalah   mesin/equipmen,  pemasangan unit–unit cadangan dapat dibuat secara   optimal.  Selanjutnya  dilakukan    standarisasi   jenis   mesin   dan    suplier    dan   juga  meningkatkan   mutu barang   tanpa    menambah   biaya   hingga  modal dapat  dihemat dan juga biaya-biaya  pemeliharaan selanjutnya.

  e.3  Sistem pemeliharaan ulang  (corrective maintenance).

a)  Setelah  beberapa  tahun pemeliharaan rutin  dilaksanakan di pabrik,  dari  data –data inspeksi  yang  dilakukan  rutin  maka  bisa umur  dan  biaya  pemeliharaan dari   masing ‑  masing   mesin/equipmen  dapat   dikurangi.  Dari  informasi  ini  kitadapat  menentukan  prioritas  unit  mana  yang  harus  segera diperbaiki. 
b) Bagian  inspeksi  dan  perencanaan,  bekerja  sama  dengan  bagian    produksi     dan pekerja   lapangan   akan   menginformasikan  kondisi  masing ‑ masing  mesin dan   equipmen dengan cara sebagai berikut :
      -  bagaimana perencanaan aslinya, kapasitas dan apakah kinerja berubah setelah masa  perawatan yang lama, suku cadang mana yang mudah rusak,
-     adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut,
-     mencari  dimana  letak  permasalahan  dari  sistim  tersebut  menetapkan  umur dari mesin mesin dan equipmen untuk  menangkal  munculnya masalah yang lebih besar.
c) Selanjutnya  data‑data  perbaikan  dan  pemeriksaan  yang akan  memungkinkan  kitamendeteksi  kemungkinan  terjadinya  kerusakan   dan   mempersiapkan  kerja  untukjenis  kerusakan tersebut, akan menghasilkan prosedur perbaikan yang tepat dan dapat meminimalkan       waktu yang   dipakai        untuk pekerjaan tersebut.
d) Sifat-sifat  yang  menonjol  dari sistim  pemeliharaan ulang adalah effisien  serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian inspeksi dan para pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia, dan lain lain.  Disini  masalah yang muncul dilapangan   dapat diatasi  berkat adanya kerja sama    dari  seluruh  bagian-bagaian  yang ada dipabrik. Meminimalkan   frequensi   kerusakan  pabrik  setiap bulan  dapatdengan  cara   menjaga   kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin, proses dan lain-lain.
e) Informasi dari penyedia barang  (supplier) mengenai barang-barang/bahan yang terbaru, ini  akan  sangat  perencanaan  selanjutnya  tetapi  pemakaian  bahan-bahan  ini  harus kita  mengerti  benar dan disesuaikan dengan keperluan dasar pabrik.
f)  Tugas dari  seorang insinyur begian pemeliharaan tidak hanya sebatas merawat mesin  dan    equipmen   yang    ada   saja.   Tugasnya   adalah    memaximumkan keuntungan    pabrik   dengan    mengurangi    jumlah     kerusakan      mesin    dan  equipmen   dan   juga   mengurangi   biaya   pemeliharaan,  ini  dilakukan  dengan  mempelajari  atau   mengembangkan teknologi yang terbaru.
g) Konsep  pembiayaan  pada  pengembangan  bahan  untuk  suku  cadang   mesin   atauequipmen tertentu adalah sangat penting dan orang yang ahli bahan harus  dengan   bahagian  pemeliharaan.   Awalnya  pada  pemeliharaan  ulang, tenaga kerja tambahan  dan  penanaman modal  diperlukan, tetapi modal   tersebut  akan  kembali dalam  waktu  yang  singkat  dengan  dinaikkannya  pelayanan,  bertambahnya penurunan  kerusakan,  terjadinya  penurunan  biaya  perbaikan, serta bertambah panjangnya umur dari fasilitas-fasilitas tersebut.
h) Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik mengikuti konsep terbaru yaitu pabrik besar yang terpadu di dalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan lagi mesin-mesin atau equipmen cadangan, disini kondisi masing-masing mesin/equipmen sangat terjamin, ini disebabkan karena  pemeliharaan  ulang dijalankan. Tenaga kerjauntuk   pemeliharaan   harian   dapat   ditekan   hingga    50%   dibandingkan    sistim pemeliharaan breakdown.

  e.4 Sistim pemeliharaan produktif 

a) Sistim pemeliharaan yang telah diuraikan di atas mempunyai asumsi dasar, bahwa makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh,   bila : effisiensi  yang  tinggi  tadi  tidak  membawa  keuntungan  yang diinginkan, maka konsep   baru dari   sistim   pemeliharaan  perlu  dipikirkan, dibawah kondisi ini konsep baru mungkin diperlukan:
    - bila produksinya maximum, hingga pasar tidak dapat membelinya,
  - pabrik  pabrik  tertentu  tidak  memerlukan  pemeliharaan yang  rutin, seperti   pabrik lem, misalnya.
  - jika suatu pabrik didirikan pada daerah komplex industri dimana fasilitas-     fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini fasilitas - fasilitas penunjang untuk pabrik kita bisa lebih lagi.
b) sistim    pemeliharaan   yang   baik   adalah  berbeda  untuk  masing ‑ masing   pabrik    karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya.
c) sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim pemeliharaan itu   sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini   adalah   konsep  pemeliharaan  produktif.  Pengurangan  kerusakan   yang   tidakdiingini    merupakan   elemen     yang    sangat     penting  bagi   semua  tipe   sistim,pengurangan  ini dapat  diperoleh   dengan  teknologi  yang mampu mengidentifikasi umur mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.
d) kerjasama   yang   baik    diantara   bahagian    perencanaan,   bahagian   inspeksi  dan  bahagaian   produksi   harus  dijaga    untuk  mengoptimumkan   sistim  yang dipakai  pada  pemeliharaan  produktif. Tujuan dari pemeliharaan  atau  perencanaan lain adalah   untuk  merencanakan  pemeliharaan dari masing‑ masing  fasilitas  yang  ada sesuai dengan umur masa pakainya untuk  mengurangi biaya pemeliharaan tahunan, dengan cara pendekatan inspeksi dan pekerjaan perbaikan  pada waktu diadakannya pembongkaran pabrik tahunan atau pemeliharaan yang lain-lain.
e) optimisasi   perencanaan  biaya   pemeliharaan   untuk  pekerja  lapangan   pada   saat
    pembongkaran  pabrik  dan  pekerjaan  pemeliharaan  harian dapat dievaluasi langsung melalui sifat-sifat dari pabrik.
f) keperluan memasang mesin cadangan/equipmen ditentukan oleh hasil dari   konsep  pemeliharaan  produktif. Biaya tambahan  untuk  unit-unit cadangan   dapat  ditentukan  dengan membandingkan biaya investasi dengan uang yang  kembali  dalam  memakai  sistim pemeliharaan   rutin untuk  seluruh mesin yang  ada dalam pabrik tersebut.
g). secara umum mesin-mesin atau equipment yang mahal diharapkan dapat  berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharan tersebut, hingga mesin-mesin atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.

f. Instruksi Umum Manajemen Perawatan
  f.1 Pentingnya pekerjaan pemeliharaan industri
a. Produksi  yang  tinggi  dari  beroperasi  industri  secara   kontinyu dan  pada kapasitas
    penuh   akan   menghasilkan  keuntungan  tidak   saja   untuk  industri  itu sendiri  tetapi   juga   keuntungan   bagi   industri‑industri   lainnya  yang   berada  dalam satu
    komplek tersebut.  Misalnya   pabrik  pabrik  kimia   yang  bersekala besar  yang merupakan induk beberapa  pabrik dalam satu komplek yang modern, kerusakan atau operasi yang tidak  maksimum  pada  suatu  industri  dalam  komplek  tersebut  akan  menyebabkan  kehilangan produksi yang besar secara total dari komplek  itu, yaitu bila  produksi menurun maka bahan baku akan berlebih dan rusak.  Dari  masalah  ini orang yang  terlibat  pada  operasi  industri  harus  berusaha  dengan segala upaya agar  menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasinya pabrik.
b. Untuk    mendapatkan   kondisi  operasi   industri   yang   optimal  maka  fakto‑ faktor berikut ini penting: 
       1. memastikan kapasitas industri sesuai dengan perencanaan dan jugaperawatannya,
 2. menjaga kesinambungan operasi dan perawatan,
 3. mengefesiensikan operasi dan perawatan Industri pengolahan petro kimia, atau industri pupuk berskala besar dimana pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku dan produktifitas dari industri-industri hilirnya seperti pabrik ethylene, pabrik mesin, pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan banyak lagi pabrik-pabrik kimia lain. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam pabrik tersebut, maka keseimbangan dari seluruh pabrik-pabrik yang ada dalam komplek tersebut akan terganggu dan pendataan harus dilakukan kembali untuk memperbaiki keseimbangan produksi dan juga penyediaan bahan baku. Maka sedikit-dikitnya 330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrik-pabrik normal dan perencanaan pembongkaran tahunan diperlukan sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian pembersihan kiln dapat memastikan efisiensi pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-mesin.
Pelatihan yang berkesinambungan pada bagian perawatan industri adalah hal penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan informasi untuk merencanakan perawatan pabrik yang lebih sistimatis. Secara umum pekerjaan perawatan dikatagorikan dalam dua cara sebagai berikut :
a.       Perawatan setelah terjadi kerusakan (breakdown maintenance).
Pemeliharaan  breakdown    ini  meliputi perbaikan  atau  modifikasi dari equipmen dan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan saat operasi.
b.      Perawatan rutin (preventive maintenance).
Perawatan rutin ini dilakukan    dengan mengontrol dan merawat equipmen sehingga tidak terjadi kerusakan atau  berubah fungsinya mesin-mesin tersebut. Disini terlihat bahwa metode   pemeliharaan yang kedua adalah lebih ekonomis dari pada metode yang   pertama, karena pada metode yang pertama kemungkinan kerusakan mesin  sangat besar sekali dan tidak dapat diramalkan. Jadi sangatlah dianjurkan  untuk     memeriksa  setiap  equipmen  tanpa  harus  mempersoalkan apa pemeliharaan  preventive atau breakdown ini bergantung pada keperluan produksi. Jadi catatan     perawatan/pemeliharaan yang rinci dan laporan-laporan dari masing-masing equipmen     harus diperiksa secara hati-hati hingga kita mempunyai waktu yang sesuai untuk     memperbaiki atau menggantinya. Untuk tujuan ini, kondisi operasi dari masing- masing mesin dan equipmen harus difahami sepanjang waktu dengan melakukan pemeriksaan rutin, dan menjaga operasi pabrik  berjalan secara kontinyu. 
5. 2 Produktifitas tahunan yang tinggi
Untuk mendapatkan produktifitas tahunan yang tinggi, maka kelangsungan operasi sepanjang tahun harus dijaga. Maka seluruh jajaran manajemen harus meningkatkan teknik-teknik pengawasan industri dan memberikan pelatihan pada para pekerja sehubungan dengan teknik-teknik perewatan/pemeliharaan dan operasi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan operasi dan pemeliharan yang baik pada suatu industri adalah sebagai berikut:
a. Organisasi dan sistimatisasi dari pemeliharaan industri dan operasinya,
b. Pengawasan operasi industri,
c. Pengawasan pemeliharaan industri,
d. Pengawasan keselamatan kerja,
e. Pengawasan pergudangan (suku cadang, bahan, bahan kimia pelumas),
f. Pengawasan biaya (produksi, pemeliharaan),
g. Pengawasan personal (pekerja).

3. 5. 3 Menjaga kapasitas produksi pabrik.
Orang-orang  yang  terlibat  dalam  bahagian  pemeliharaan  mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kapasitas industri tetap (tidak naik turun), maka bahagian pemeliharaan harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. mencatat dan menganalisa data-data sejarah pemeliharaan,
b. membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan,
c. menganalisa keadaan tidak normal dari equipmen atau unit-unit yang ada,
d. rapat harian dengan bahagian produksi,
e. kerjasama dengan bahagian produksi, f. memeriksa    dan    melaporkan  pemakaian    dan    bahan  bahan  pemeliharaan (suku   cadang, bahan, dan pelumas),
g. menganalisa pemakaian bahan tersebut,
h. merencanakan program pemeliharaan dan skedul,
i.  mencatat semua kegiatan inspeksi, perbaikan, dan pekerjaan memodel kembali, j.  memodifikasi buku-buku petunjuk inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan, dan k. memeriksa effisiensi equipmen dan unit-unit.
Perlunya   pekerjaan   pemeliharaan   pada   mesin/peralatan   bertujuan   untuk mengurangi biaya  produksi antara lain:
a. Manajemen dari perusahaan dalam industri secara terus menerus berusaha untuk mengurangi biaya-biaya produksi. Beberapa pengurangan dari biaya produksi dapat dilakukan dengan mengurangi biaya tetap atau biaya yang lain-lain dari biaya produksi itu sendiri.
b. Pegurangan biaya lain-lain dapat diperoleh dengan memaksimalkan pemakaian bahan mentah dan bahan-bahan pendukung lainnya. Untuk mengurangi biaya-biaya lainnya langkah-langkah berikut  perlu diperhatikan:
   - minimalkan pembongkaran mesin-mesin yang ada dalam pabrik tersebut,
   - jaga produksi agar tetap pada produksi puncak,
   - kembangkan  teknik-teknik  baru  dan  minimalkan  pengeluaran-pengeluaran  yang tidak perlu.
Sebaliknya langkah-langkah untuk mengurangi biaya-biaya tetap adalah sebagai berikut:
a. minimalkan biaya-biaya  pemeliharaan  termasuk biaya pekerja  untuk  pemeliharaan   tersebut,
b.    minimalkan biaya operator mesin, dan
c.    minimalkan biaya-biaya pekerjaan lembur.


Comments

Popular Posts