perawatan valve
BAB
V
PERAWATAN
VALVE
5. 1
Pendahuluan
Sulit untuk membayangkan
sebuah pabrik kimia, minyak retinal, pabrik pengolah bahan makanan, pabrik susu
dan sebagainya tanpa mengggunakan valve. Valve sangat luas penggunaannya dan
begitu terkenal sehingga hampir semua
industri menggunakannya. Sebagaimana perkembangan teknologi dan pertumbuhan
kapasitas pabrik yang lebih besar bagaimanapun valve telah berkembang baik
dalam ukuran dan biayanya (harga) dan valve menjadi sesuatu yang lebih penting
pada suatu industry. Valve tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk
mengisolasi perpipaan untuk pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan satu
dengan yang lain. Desain valve harus dapat menjaga tekanan, temperatur dan
desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan permukaan bersegel. Pemilihan
valve melibatkan beberapa faktor, sedikitnya dasar perencanaan berikut harus
dipertimbangkan antara lain: tipe valve, bahan konstruksi, tekanan dan
temperatur, bahan pembungkus,
biaya dan kegunaannya.
5. 1. 1 Tujuan Khusus
Setelah menyelasaikan bab ini, mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan dalam untuk:
1. Melihat pentingnya memilih jenis valve yang sesuai dengan jenis
fluida yang dialirkan.
2. Dalam pemilihan valve harus ditinjau dari tekanan
dan tempertur sehingga dapat ditetapkan tipe valve yang dipilih.
3. Dapat
menjelaskan cara kerja dari masing-masing valve sesuai dengan kebutuhan baik
cara menutup dan menjalankan fluida sesuai dengan fungsi dari valve/cara kerja
valve
4. Dapat memilih guna untuk mengetahui
karakter kimia dan fisika fluida yang dipakai yang harus pertimbangan.
5. Dapat menetapkan fungsi
dan tipe service, maka tipe sebuah valve yang sesuai kekonstruksinya dapat
dipilih dengan menunjukkan ke daftar klasifikasi valve serta cara perawatannya.
6. Memilih
dan menjelaskan jenis pembungkus pada setiap valve yang digunakan untuk dapat
disesuaikan penggunaannya.
5.2 Jenis-jenis Valve
Banyak tipe dari valve
yang digunakan tetapi ada dua tipe umum, secara garis besamya adalah: gate valve, dan globe valve, diklasifikasikan
sebagai: plug cocks dan globe valve. Globe valves terdiri dari: metal
disc, composition disc. Gate valves
terdiri dari: - nonrising stem
-rising stem
-outside scrow and yoke,
sedangkan check valves terdiri:
- ball check
- swing check
- automatic control
valves.
5. 3
Kegunaan Valve
Pada bagian luar tipe
valve sangat tergantung dari fungsinya untuk dipergunakan, apakah aliran penutup,
katup pemadam atau untuk aliran pembalik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya
ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unitdan sistem
yang mana valve dikehendaki. Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk
masing-masing fungsinya, ini juga penting untuk menentukan dalam kondisi yang bagaimana valve digunakan dan ini dasar
penting untuk mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang akan dialiri. Secara
ringkas pertimbangan harus diberikan kepada fungsi valve, (Process piping
system 1981).
5. 3. 1. Valve Shut Off ( katup penutup)
Valve ini yang
biasanya dihubungkan dengan block valve atau on-off service valve. dan throttling valves (katup pemadam).
Tipe service:
- liquid
- gas-gas
- cairan dengan gas
- cairan dengan padat
- gas dengan padat
- uap dari aliran liquid, oleh karena penurunan
di sistem tekanan: bersifat korosi atau
tidak, bersifat erosi atau tidak. Sekali fungsi dan tipe service ditetapkan,
maka tipe sebuah valve yang sesuai kekonstruksinya dapat dipilih dengan
menunjukkan ke daftar klasifikasi valve. Dalam daftar ini fungsi valve umumnya
hanya petunjuk menggunakan konstruksi spesifik tipe valve. Lebih dari satu
tipe konstruksi dicocokkan ke fungsi spesifik. Prinsip perencanaan dan
penggunaan terbaik dari tipe valve untuk shut off service adalah:
- gate valve, digunakan untuk
membuka penuh atau menutup penuh.
-plug
valve, untuk shut-off rapat, membuka penuh atau menutup.
-ball
valve, bagian aliran tidak
menghalangi, digunakan untuk viskositas fluida
dan slurry.
-butterfly
valve, kegunaan utama untuk
on-off dan menservice katup pemadam (throttling valve) untuk aliran
besar gas dan cairan pada tekanan rendah.
5. 3. 2
Perencanaan
Prinsip
perencanaan dan penggunaan valve untuk throttling service (katup pemadam)
adalah :
a. Globe
valve, seat umumnya ditempatkan sejajar ke
arah aliran, melengkapi daya tahan bahan dan tekanan jatuh.
b. Needle
valve (valve jarum), adalah berdasarkan
atas globe valve, yang telah mempertajam needle seperti plugs, fitting.
c. Y-
valve, adalah globe valve yang menunjukkan
jalan lurus yang sama dan aliran tanpa penghalang yang dikerjakan gate valve.
Keuntungannya adalah tekanan jatuh melewati valve rendah dari pada valve
konvensional.
d. Angle
valve (valve sudut), sebenarnya sama dengan globe valve. Perbedaan
dasar antara keduanya adalah aliran fluida menembus angle valve membuat
sudut 90°.
e.
Butterfly valve, kegunaan utama untuk on-off
dan throttling service untuk aliran besar gas-gas dan cairan pada
tekanan rendah (150 psig di bawah vacum). Untuk aliran yang tidak dapat balik
valve mempunyai reaksi otomatis untuk merubah tekanan untuk mencegah pembalikan
aliran. Pemilihan khusus contoh valve adalah berguna untuk pemakaian slurry
yang baik. Contoh valve yang bagus biasanya adalah angle, flush bottom, plug, ball dan pinch
valve (katup jepit ). Ini ditandai dengan daya tahan minimum terhadap
aliran dan sering digariskan dengan campuran spesial untuk daya tahan terhadap
korosi dan erosi.
5. 3. 3
Konstruksi bahan
Setelah menetapkan
fungsi valve dan memilih tipe valve, seorang ahli harus memberi pertimbangan konstruksi bahan
yang cocok untuk menservice valve yang akan digunakan. Seluruh bagian valve
yang dihubungkan dengan fluida seharusnya tahan terhadap korosi. Dalam memilih
konstruksi bahan tahan korosi, seorang ahli seharusnya menggunakan petunjuk
daftar memproduksi valve. Contoh : kehadiran garam yang tidak dapat larut,
proses kontaminasi dan perbedaan proses senyawa, aerasi fluida, kecepatan
fluida yang tinggi, kehadiran abrasi, perbedaan temperatur dan konsentrasi, dan
sebagainya. Efek seperti di atas tidak dapat ditentukan dengan tepat kecuali
ada data digunakan dari unit operasi secara identik. Jika tidak ada pengalaman
yang lengkap dan tidak ada data yang tepat seseorang harus menganalisa kegunaan
data untuk komposisi dan kondisi fluida yang sama. (Badger L, Student Edt).
5.
3. 3. 1 Bahan pembungkus (packing material)
Adalah penting untuk
memilih secara tepat bahan pembungkus valve sebagaimana memilih dengan tepat
bahan konstruksi. Contoh beberapa pembungkus untuk beberapa aplikasi dan batas
temperatur didaftarkan.
1. Kuningan ( brass)Valve dengan bahan
ini digunakan untuk temperatur di bawah 450°F, apabila temperatur lebih besar
dari 550°F maka digunakan material perunggu ( bronze) yang biasanya mempunyai
diameter 3 inc dan tekanan lebih besar dari 350 psia (D.J. Cullen 2nd).
2. Besi (iron) macam -macamnya adalah : cast
iron yang biasanya digunakan untuk valve kecil sampai high strength
metal alloy cast yang digunakan untuk katup besar (valve ukuran besar ).
Cast iron tidak boleh digunakan untuk temperatur lebih besardari 450 F.
3. Steel ( baja )Material ini digunakan
untuk valve yang memerlukan tekanan dan temperaturtinggi.
4. Stainless steel ( besi putih ) material
ini digunakan untuk valve yang memerlukan temperatur rendah atau aliran
korosif.
5. 3. 4
Keunggulan masing -masing valve
5. 3. 4. 1
Plug cocks valve (katup kran)
Valve ini mirip dengan
katup bola Gambar 5.1, bulatannya diganti dengan silinder atau kerucut yang
berpotong atasnya dan lubangnya berupa celah. Plug valve sama seperti gate valve kegunaan utamanya
untuk on-off dan bukan katup pemadam (non throttling). Fluida
mengalir menembus valve tidak ada halangan, ada sedikit turbulensi di dalam
valve, karena itu tekanan jatuh melewati valve rendah. Ada 2 tipe plug valve:
1. Menggosok dengan minyak, untuk mencegah tempat bocor
antara permukaan plug dan body seat dan mengurangi geseran selama putaran.
2. Tanpa menggosok dengan minyak, yang mempunyai mantel plug
untuk mengurangi kebutuhan penggosokan.
Gambar 5.1 Katup sumbat
Daerah utama plug valve meliputi: fully opened
atau fully closed tanpa throttling, ketahanan minimum untuk
aliran, pengoperasian yang sering, tekanan jatuh rendah. Komponen dasar plug valve adalah body, plug dan tutup (cover). Dua kategori utama plug
valve yaitu straight-through plug mempunyai bentuk silinder. Ada perbedaan
desain port (pintu gerbang) untuk plug ini :
- Full
round port ( port bulat penuh ). Ini mempunyai sebuah lubang terbuka penuh di
plug dan body.
- Rectangular
port ( port rektangular ) lni minimum 70 % terbuka dari ukuran garis.
- Venturi portlni mempunyai pembuka
rektangular atau bulat dengan venturi mengalir menembus body.
- Diamond portlni mempunyai sebuah
pembukaan plug yang mempunyai bentuk berlian.
Di dalam tipe lubricated, lubricant (penghalang)
disuntik di bawah tekanan untuk mencegah ruang kebocoran fluida antara
permukaan plug dan body. Tambahannya ini mengurangi gesekan
ketika pemutaran plug. Keuntungan plug lubricated (plug
berpenghalang) adalah operasi yang cepat, mempunyai batas range temperatur,
tergantung penghalang ( lubricant) yang digunakan. Non lubricated plug valve adalah
berguna di hal lain :
1. Lift ( pengangkat )
2. Tipe mantel plug
Valve tipe lift dioperasikan dengan mengangkat
secara mekanik plug untuk memudahkan perputaran. Mantel plug dibubuhi di atas
body yang terbuat dari logam dengan
lengkap di sekitar plug. Keuntungan utama plug valve non lubricated adalah shut
off absolut, operasi cepat, tidak ada masalah penghalang ( lubricant) dan range
temperatur lebar.
5. 3. 4. 2 Globe
valve (katup bundar)
Globe
valve digunakan untuk mengatur secara lebih akurat aliran fluida. Bentuk discnya panjang dan kecil seperti
paku, valve jenis ini dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran
fluida.
Globe valve adalah katup yang
didesain untuk mengontrol aliran (Petter, 1994), disamping itu digunakan untuk
menghentikan atau mengatur aliran fluida. Perubahan arah aliran fluida yang
menembus valve menyebabkan turbulen atau golakan dan tekanan jatuh. Katup ini sering dipasang dengan plug atau selongsong (sleeve)
untuk menghasilkan laju aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka.
Secara ideal alat ini juga cocok dipakai untuk
katup yang dikendalikan tanpa kawat (remote controlled valve). Alat lain
yang sering digabungkan adalah adanya alat penutup diantara perrnukaan 2 mesin.
Alat ini selalu membutuhkan tambahan lain yang dapat menghalangi pengosongan
muatan pada jalur horosontal.
Ketergantungan akan penutupan pada permukaan
mesin membatasi pemakaiannya untuk cairan-cairan yang korosif. Struktur utama
elemen yang istimewa dari globe valve adalah halld wheel, stem, bonnet,
seat, disk ( cakram ), body. Bagian penting dari konstruksi adalah valve
disk dan valve seat. Globe valve tidak baik digunakan untuk pipa 72
inc. Jenis globe valve ada 2
yaitu all metal disc dan composition disc.
Gambar 5.2 Plug valve
5. 3. 4. 3 Gate valve
Nama “Gate valve” diambil karena bentuk disc dari
jenis valve ini pada saat menutup atau membuka
seperti “Gate” (Gerbang). Dimana saat disc terbuka, seluruh aliran akan
bebas masuk tanpa hambatan, namun pada saat disc tertutup rapat maka aliran
akan tertahan oleh disc tersebut. Kegunaan dari jenis valve ini adalah hanya
untuk menutup dan membuka aliran (fully closed & fully opened
position).
-
Rising -stem gate valve
Gambar
5. 3 Rising stem gate valve
-
Out screw gate valve, digunakan terbatas untuk
ukuran luas dimana dibutuhkan ukuran material sehingga dapat dipotong menjadi
dimensi yang dapat digunakan.
Gambar
5.4 Out side screw
dan yoke gate valve
5. 3. 5 Kegunaan gate vale
Ada 3 variasi pemutaran gate valve (berupa pintu)
yang bekerja cepat dan valve tersebut mempunyai kegunaan khusus : .
a. butterfly valve katup kupu -kupu)
b. ball valve ( katup bola)
c. plug valve
5. 3. 5. 1 Butterfly valve.
Butterfly valve adalah salah satu tipe tertua dari valve yang diketahui. Valve ini sederhana,
ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya untuk kedua on-off
dan throttling melibatkan aliran
gas dan cairan yang besar pada tekanan relatif rendah. Karakteristik utama butterfly
valve meliputi : fully opened (membuka dengan penuh), fully
closed atau throttling, pengoperasian yang sering shut off positif untuk gas atau cairan, dan pessure
drop yang rendah. Struktur penting bagian butterfly valve adalah shaft
body (tiang/corong), cakram pengontrol aliran dan rangka /selubung, ada 3 tipe utama body:
1. tipe plug valve ini diapit diantara dua
pipa flange dengan gabungan palang flange dan menembus terus
lobang- lobang di dalam selubung body valve.
2. tipe flang evalve ini adalah flange
akhir yang berhubungan ke pipa flange.
3. tipe screw ont tipe ini dipasang sekrup langsung ke dalam
pipa.
5. 3. 5. 2 Ball valve
Ball valve ini digunakan untuk
service throttling, valve ini cepat pengerjaanna,
mudah perawatannya, tidak dibatasi untuk bahan fluida tertentu, seperti : uap
air, minyak, gas, fluida, korosif, slurry (partikel kasar) dan bahan bubuk
kering. Struktur elemen utama ball
valve adalah body, seat, ball. Ada dua tipe utama ball valve: Top entry dan Split body. Top entry: ball dan seat dipasang menembus
puncak. Split body: ball dan seat dipasang dari akhir. Ball
valve diproduksi dalam range campuran bahan yang banyak yaitu : besi tuang,
besi lunak, perunggu, aluminium, baja karbon (karbon steel) , stainless
steel, kuningan, titanium, zirconium, tantalum, dan beberapa
campuran bahan tahan korosi dan plastik.
5. 3. 5. 3 Plug valve
Plug valve dipakai untuk aliran minyak dan pelumas kental.
Keuntungan utama plug valve adalah : operasi sederhana, ruang instalasi
paling sedikit, kerja cepat, dan shut off yang rapat.
Gambar 5. 5 Butterfly valve
Gambar 5. 6 Ball
valve
5. 3. 5. 4
Check valve
Check valve didesain tersendiri
untuk mencegah pembalikan aliran sepanjang garis. lni operasinya otomatis dan
menjaga aliran dalam satu arah tapi mengikuti aliran dalam hal lainnya. Ada 3
jenis yaitu ball check,swing check, dan automatic control valve. Ada perbedaan tipe dari check
valve, yaitu pemilihan tipe utama tergantung pada temperatur, aliran tekanan dan kebersihan dari cairan.
Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran
pada arah normal akan mengakibatkan cakram memutar keluar. Swing check valve
digunakan untuk cairan dengan kecepatan rendah dimana pembalikan aliran jarang,
dijalankan pada sistem searah dengan gate valve.
gambar 5, 7 check valve
Karakteristik utama dari swing check valve
adalah mempunyai resistensi minimum mengalir, dari kecepatan rendah dan jarang mengubah
arah. Konstruksi bagian utama dari swing check valve adalah body,
cakram, swingpin, dan cap. Dua tipe cakram yang digunakan pada swing
check valve adalah logam dan susunannya. Cakrarn logam dapat digunakan
dalam Y dan Straight Through Patterns. Susunan cakram lebih baik
untuk aliran yang mengandung partikel padat lunak.
5.
4 Jenis valve lain
5. 3. 4. 1 Y- valve
Y-valve merupakan modifikasi
dari globe valve, serupa dengan gate valve memiliki tekanan yang
rendah dialirkan sepanjang valve kemudian ke globe valve konvensional. Keseluruhan elemen konstruksi
dari Y valve adalah
stem (tangkai), cakram dan cincin seperti pada globe valve.
Bahan konstruksi dan perbandingan ukuran kira-kira sama dengan globe valve.
5. 3. 4. 2 Angle valve (valve sudut)
Adalah berdasarkan globe
valve yang mempunyai hubungan pintu masuk dan keluar di sudut kanan. Valve
ini terutama digunakan untuk service throttling dan sedikit lebih tahan
dari pada globe valve. Stem berotasi dan berpindah keluar ketika dibuka.
Konstruksi keseluruhan elemen dari sebuah angle valve pada dasarnya sama
untuk stem, disk, dan desain seat ring dengan globe valve.
Poros stem segaris dengan salah satu
ujungnya. Bentuk sudut kanan body menggantikan kegunaan sebuah elbow, setiap
aliran ke atas pintu masuk adalah pada angle kanan ke aliran pada sisi pintu
keluar (outlet side). Konstruksi bahan valve ini kira-kira sama
dengan globe valve yang terdiri dari:
- perunggu,
- besi tuang,
- monel,
- baja tuang,
- stainless steel,
- PVC,
- poly propilen dan
- grafit.
5. 3. 4. 3 Needle Valve (valve jarum)
Needle valve kebanyakan digunakan
untuk mengontrol sistem/instrument atau me-release laju
aliran fluida. Valve jenis ini mampu menahan tekanan hingga
10000 psi. Ketika menggunakan valve
jenis ini, valve cukup dibuka satu
atau dua putaran saja. Karena dengan satu atau dua putaran sudah
cukup untuk membuat fluida mengalir. Cara kerja valve ini adalah dengan memutar handle,
putaran ini kemudian akan menekan needle
(berbentuk kerucut). Needle berbentuk kerucut ini yang akan menutup outlet port. Saat valve menutup sempurna, laju
aliran menjadi terhenti. Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara
mengatur jumlah putaran sesuai kebutuhan. Didasarkan atas globe valve, konstruksi
bahan biasanya perunggu, stainless steel, kuningan dan campuran-campuran
lainnya. Ujungnya biasanya berbentuk benang yang masuk ke lobang jarum.
5. 3 .4. 4 PinchValve (valve apit )
Adalah jenis valve paling murah dan paling
sederhana dalam beberapa jenis valve. Valve ini digunakan untuk on-off
service atau untuk service ethrottling yang dapat menyirnpang dari
10 % -95 % dari kapasitas laju alir. Karakteristik
utama dari service pinch valve adalah on-off dan throttling
(dengan biaya pemeliharaan rendah), pressure drop rendah, temperatur
sedang. Ketika cairan diisolasi dari bagian metal oleh karet atau pipa
sintetik, fluida korosif dapat dikontrol dengan baik. Ketika pressure drop
menembus valve-valve ini rendah, valve ini cocok untuk slurry
dan cairan dalam bentuk suspensi, bahan-bahan pinch valve adalah silikon,
neopreon, dll
5. 3. 4. 5
Slide Valve (katup sorong)
Umumnya
digunakan untuk mengontrol pressure drop cairan
dan gas, tidak selalu digunakan untuk
servis dimana penutup erat mutlak diperlukan. Elemen kontrol aliran terdiri
dari satu atau dua disk yang slidenya (gelincir) antara seat body
parallel, konstruksi bahan slide valve meliputi :
-
crom sedikit,
-
baja dan
-
stainless steel.
5. 3. 4. 6
Diaphragm Valve (Valve
Diapragma)
Diaphragm
merupakan jenis actuators single acting,
udara bertekanan yang diberikan pada salah satu sisi diaphragm dapat melakukan
pergerakan langsung (direct acting) atau reverse acting. Direct acting adalah bila harga output turun maka controller akan menambah sinyal inputnya
(tekanan udara atau arusnya). Sedangkan
reverse acting adalah bila harga output naik maka controller akan
mengurangi sinyal inputnya.
Digunakan untuk on-off
dan service throttling, ketika valve dibuka, diapragma diangkat
keluar dari daerah aliran dan fluida mempunyai aliran arus licin. Ketika valve
ditutup, diapragma dengan erat ditempatkan melawan bendungan atau daerah sirkular
pada bottom valve. Aplikasi utama valve diapragma digunakan pada operasi yang
tekanan rendah dan slurry. Struktur
utama elemen valve diapragma adalah body, bonnet (tutup cerobong ) dan diapragma fleksibel. Dua
tipe valve ini secara umum yaitu : sraight-through (menembus
lurus) dan weir (bendungan). Straight-throught valve
mempunyai diamater dalam yang sama dan bentuk sebagai pipa saluran. Untuk
mengoperasikan tipe valve ini usapan panjang diperlukan. Tipe weir
atau bendungan lebih baik untuk throttling dan memberikan penutupan erat
sebagaimana baiknya. Sebuah usapan yang lebih pendek akan mengoperasikan valve
dan mengizinkan menggunakan bahan diapragma yang lebih keras seperti teflon.
Stem di dalam valve diapragma tidak berputar ( berotasi ).
Diapragma bergerak ke alas dan ke bawah dengan bantuan piston compression
yang dalam perputaran yang lain digerakkan oleh lengan pengungkit atau
pengopersian stem. Biasanya valve ini tidak ada pembungkus atau
penyelubung sehingga menyebabkan pemeliharaannya sedikit lebih mudah. Tetapi
bagaimanapun juga untuk bahan-bahan kimia berbahaya, bonnet disediakan
dan disegel dengan teflon atau pembungkus lainnya. Valve
diapragma ini diproduksi dari bahan yang meliputi:
-
besi tuang,
-
besilunak,
-
baja lunak,
-
stainless steel, dan
-
campuran bahan tahan korosi
Gamar
5. 8 Valve diapragma
5. 3. 5
Pemilihan valve
Pabrik-pabrik dalam
industri proses kimia terutama terdiri dari bejana, pompa, pipa dan katup (valve).
Standard masing-masing katup memiliki ciri yang membuatnya menjadi yang
terbaik dalam penggunaannya. Di sini disajikan informasi yang mana dibutuhkan
untuk mengetahui katup yang mana dan dimana penempatannya. Katup dan pipa
membuat penanaman terbesar dari beraneka ragam komponen pabrik yang memproses
hidrokarbon. Valve dan pipa penggunaannya kira-kira 22% dari keseluruhan
komponen yang ada, pompa lebih kurang
4 %, kompressor 4,5 %, furnace (tungku perapian) 4 %.
Setelah katup dan pipa, komponen yang digunakan terbesar berikutnya adalah
bejana/tangki sekitar 15,4 %. Seorang perancang harus mempertimbangkan banyak
hal pada saat menyeleksi valve meskipun tingkat kepentingan untuk
masing-masing akan berubah. Prioritas
utama adalah fungsi umum katup, apakah dapat sebagai katup penahan (hanya untuk
mematikan dan menyalakan) atau hanya untuk modulasi atau pembelok, atau untuk
mencegah arus balik, atau mungkin kombinasi hal-hal yang telah disebutkan.
Fungsi katup dapat dikatagorikan atas 4
kelas yaitu :
1.
Mematikan dan menyalakan: gate valve, plug
valve, ball valve
2.
Sebagai throttling: globe valve, butterfly
valve, diaphragm valve, pinch valve.
3.
Pencegah arus balik yaitu check valve: Serbaneka,
control valve, selenoid valve
Industri proses kimia
menggunakan valve dalam aneka medium yang lebih luas untuk butiran padat
dan limbah industri. Pada umumnya karakteristik yang paling dipertimbangkan
adalah viskositas, perkaratan/sifat korosi dan peregangan. Bagaimanapun juga perancang
harus mempertimbangkan parameter proses yakni suhu terendah yang dapat
diperkirakan pada kondisi terburuk. Kondisi lain yang paling khusus adalah menangani lebih
dan satu jenis aliran/campuran dalam valve yang sama, atau penjumlahan aliran yang menghasilkan potensial
tekanan tinggi yang kemudian dapat menguap pada temperature tinggi. Tekanan
pada valve harus dapat diperhitungkan untuk kondisi substansi yang bergeser dalam suatu sistem seleksi valve yang
menghasilkan tekanan luar minimum dan masih membutuhkan syarat-syarat lain.
Katup ini terbuat dari dammar campuran
termoplastik dan logam yang dilapisi plastik
telah menjadi benda yang akrab dugunakan dalam proses
yang bersifat untuk pencegahan korosi (perkaratan), dibandingkan dengan
besi tuang dan besi lunak yang penggunaannya pada suhu dan tekanan tinggi.
Perlu diketahui bahwa besi lunak lebih tahan terhadap karat untuk beberapa
aliran dibandingkan dari pada baja, maka besi lunak banyak digunakan dalam
berbagai bidang. Valve kadang-kadang dirancang untuk memastikan ukuran valve yang digunakan untuk air, minyak, gas, udara,
dll. Biasanya ada 4 macam ukuran yang terbuat dari kuningan dan perunggu untuk
ukuran kecil dan untuk ukuran besar digunakan besi dan baja.
5. 3. 5. 1
Gate valve
Gate valve pada dasarnya digunakan
untuk menutup laju aliran fluida dengan kuat. Valve jenis ini ada pada alat-alat pengetesan sumur
minyak (surfacewell testing)
seperti flow head ,cristmast tree, dan choke manifold. Valve jenis
ini tidak boleh digunakan untuk mengontrol/menekan laju aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisi gate. Jadi posisi gate pada valve ini harus fully
open atau fully close. Jika posisi gate setengah membuka maka laju
aliran fluida dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak
dapat bekerja secara sempurna. Jika diperhatikan bahwa gate
pada valve tersebut bergerak membuka dengan cara memutar hand wheel
pada arah berlawanan jarum jam (counter clockwise). Untuk menutup (shut-off )
laju aliran fluida, maka hand wheel diputar searah jarum jam (clockwise)
sampai gate benar-benar berada pada posisi menutup. Adalah sangat
penting untuk selalu menghitung berapa kali handwheel diputar sampai gate
benar-benar membuka atau menutup. Hal ini bertujuan untuk menghindari
gate berada pada posisi setengah membuka/menutup.
5. 3. 5.
2 Ball/Plug valve
Ball dan Plug Valve
digunakan untuk membuka dan menutup laju aliran fluida dengan cepat. Cara kerja
valve jenis ini adalah dengan cara memutar handle yang menyebabkan posisi ball atau plug berubah 90 derajat. Valve
jenis ini tidak boleh digunakan untuk
mengontrol/menekan laju aliran fluida, karena gesekan antara laju aliran fluida
dengan ball atau plug dapat menyebabkan erosi pada sudut
ball atau plug tersebut dan mengakibatkan
kerusakan pada seal dengan cepat. Seal
pada ball /plug valve menggunakan
Polytetrafluorethylene (PTFE). Beberapa
ball/plug valve yang lain menggunakan lubrikasi untuk
memberikan efek sealing
dan mencegah aus.
5. 3. 5. 3 Globe
valve
. Aplikasi valve
jenis ini dapat kita jumpai pada outlet/discharge pump. Ketika handwheel diputar Globe
valve selain digunakan untuk mengontrol laju aliran fluida juga untuk
menutup laju aliran fluida dengan cepat searah jarum jam, disk
mendorong posisi globe hingga menutup laju
aliran fluida. Begitu pula sebaliknya. Valve jenis ini
didesain sedemikian rupa hingga semua komponen didalamnya terhindar dari
tekanan yang terus menerus dan juga mudah dalam hal perawatan, misalnya ada tekanan yang
terjebak (trap pressure)
di bawah globe.
Disk logam mempunyai
kedudukan permukan yang runcing atau berbentuk bola dengan garis hubung
kedudukan berbentuk kerucut. Kedudukan mungkin penting untuk menjadi lengkap
dengan badan katup atau mungkin digantikan atau kalau tidak, diperbaharui.
5. 3. 5. 4 Butterfly valve
Butterfly valve digunakan
untuk mengontrol dan menutup laju aliran fluida. Penggunaan valve jenis ini adalah untuk pipa-pipa
yang bertekanan rendah seperti pada outlet pada surge/gauge tank dan pipa air. Baffle/disk berputar
secara vertikal sampai sudut 900. Posisi baffle
dapat diatur sedemikian rupa
mulai dari fully open sampai fully closed. Aplikasi jenis
valve ini hanya untuk pipa-pipa bertekanan rendah
karena sangat sulit membuka valve jika berada
dalam tekanan yang tinggi.
5. 4
Pemeliharaan Valve
Untuk menjaga agar valve
dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan
pemeliharan/perawatan terhadap alat tersebut untuk bahan material:
1.
KuninganValve dengan jenis bahan ini tidak boleh
digunakan untuk temperatur di atas 450 ºF, apabila digunakan pada temperatur
yang melebihi dari yang tersebut di atas maka valve tersebut akan mengalami
kerusakan.
2.
Besi Valve dengan jenis bahan ini juga tidak
boleh digunakan untuk temperature yang lebih besar dari 450 ºF.
3.
Stainless Stell (besi putih) Valve dengan jenis bahan
ini digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif valve ini tidak boleh
digunakan dalam temperatur yang tinggi.
4.
Stell bajaValve jenis ini digunakan untuk
temperatur yang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal penggunaan temperatur).
Jadi untuk bahan material tersebut diatas, agar
valve dapat berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengan temperatur. Pemeliharaan yang
lain yang dapat dilakukan terhadap valve adalah dengan menggunakan minyak
pelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalam perawatan. Valve yaitu pada
bagian screw. Dalam jangka waktu yang
telah ditentukan minyak pelumas ini perlu diberikan pada bagian-bagian screw. Hal ini ditujukan untuk memperlancar proses pemutaran
pada valve.
5. 4. 1 Pemeliharaan steam
trap
Steam
traps adalah katup otomatis yang digunakan pada setiap sistim steam untuk
mengeluarkan kondensat, udara dan gas yang tidak terkondensasi yang menghambat
atau mengurangi aliran steam. Operasi steam trap yang baik sangat diperlukan
untuk menjamin sistim pemanasan yang efisien dan untuk mencegah tercampurnya
air dalam steam. Pada plant reduksi langsung (DR)
karakatau steel dua
boiler reformer memproduksi 198 ton steam per jam yang digunakan untuk proses
reforming, generator turbin, plant CO2, pompa, deaerator dan keperluan
lain. Sejumlah besar steam trap digunakan untuk berbagai penggunaan di plant (Indonesia, Besi & Baja,
2004).
Survei kebocoran steam pada
plant penyedia apabila menemukan banyak steam trap yang bocor sehingga sejumlah besar steam akan terbuang dengan
percuma. Beberapa traps dengan katup isolasi pada up-stream selalu shut down
jika dioperasikan, kebocoran pemipaan steam di sepanjang plant akan menurunkan
effesiensi dari pembangkin steam.
Kebocoran
steam tekanan tinggi yang tidak dapat terlihat secara visual karena merupakan
steam jenuh/ superheated. Perkiraan total kebocoran yang teridentifikasi
untuk memudahkan perbaikan/pergantian, baik
pada steam trap dan pemipaan, seperti
terlihat pada Gambar 5.12.
Dalam
mengidentifikasi kebocoran ada dua opsi dapat
diterapkan, sebagai berikut:
a.
Survei
kebocoran steam dilakukan untuk mengidentifikasi kebocoran steam trap dan
sistim distribusi steam, kemudian dilakukan perkiraan kehilangan steam.
Selanjutnya dilakukan perbaikan kebocoran steam trap dan sistim pemipaan.
b.
Penggantian
steam tarp yang tidak berfungsi, pada plant digunakan jenis steam trap yang lain, mungkin
dapat diganti dengan tremodinamik steam trap, dimana dioperasikan sebagai flash
steam yang lewat melalui trap, seperti terlihat pada Gambar 5. 13.
Sebagai
caontoh adalah Perbaikan Kebocoran Steam dan Steam Traps pada Plant pada
Karakatau Steel tahun 2004, mendapat
suatu keuntungan yang cukup besar baik terhadap financial maupun lingkungan.
Gamba 5. 9 Kebocoran steam
Pemeliharaan
(maintenance) steam trap yang benar sangatlah diperlukan bagi steam system.
Steam trap yang gagal tidak hanya membuang energy tetapi juga berkontribusi
terhadap erosi pada pipa karena kualitas air yang buruk. Steam trap yang gagal
dapatmemberikan efek buruk terhadap kualitas produk seperti kertas, makanan,
atau produk kimia serta dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan.
Steam trap harus
diperiksa secara rutin, frekuensi inspeksi ditentukan berdasarkan penggunaan
steam trap. Sebagai contoh steam system yang digunakan untuk fasilitas biasa
(pemanas air dll) diinspeksi tahunan, sedangakan steam trap untuk proses
manufaktur atau industri sebaiknya diinspek 2 kali setahun atau 4 kali setahun
tergantung dari efek steam terhadap proses tersebut. Sekarang banyak user steam
trap yang melakukan preventive maintenance dengan mengganti elemen trap tiap
tahun. Langkah tersebut kurang efektif karena biayanya tinggi dan juga bisa
menyebabkan steam trap gagal serta bocor selama penggantian elemen tersebut.
Sebenarnya banyak steam trap yang mampu bekerja lebih lama lagi dari pada
jadwal preventive maintenance itu. Akan lebih efektif apabila dilakukan audit
steam trap rutin, sebagai bagian dari predictive maintenance.
Pengetahuan terhadap
sistem adalah hal kritikal yang perlu dipahami, oleh karena itu sebelum
dilakukan inspeksi harus ada map atau P & ID dari semua steam trap. semua
steam trap harus diberi nama dan dipasang plat. Penyimpanan steam trap harus
menyertakan tipe, ukuran, manufakturnya, dan tujuan penggunaannya.
Data hasil inspeksi
harus disimpan agar informasi mengenai steam trap bisa diakses setiap saat. Hal
tersebut akan membantu apabila ada masalah yang sama terulang kembali,
kemungkinan mengenai kesalahan penggunaan steam trap dan juga data mengenai
biaya serta jumlah yang bisa dihemat dapat kita ambil. Ada beberapa soft-ware
manajemen steam komersial yang tersedia sehingga bisa membantu pengumpulan dan
pengolahan data yang akurat untuk menjaga steam trap tetap bekerja dengan baik.
5. 4. 1. 2 Metode inspeksi steam trap
Beberapa metode inspeksi yang biasa digunakan adalah visual inspection pengukuran suhu, metode acoustic stethoscope, dan ultrasonic tester. Dari beberapa metode tersebut, metode ultrasonik tester adalah yang paling handal. Visual inspeksi perlu dilakukan pembuangan steam ke atmosfir. Cara ini kurang handal karena terjadi perubahan parameter terhadap closed system.
Beberapa metode inspeksi yang biasa digunakan adalah visual inspection pengukuran suhu, metode acoustic stethoscope, dan ultrasonic tester. Dari beberapa metode tersebut, metode ultrasonik tester adalah yang paling handal. Visual inspeksi perlu dilakukan pembuangan steam ke atmosfir. Cara ini kurang handal karena terjadi perubahan parameter terhadap closed system.
Apabila kita menggunakan temperatur tester
maka ada hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam steam sistem yaitu back-
pressure, jadi temperature bukanlah satu-satunya indikator kinerja steam
trap. Portable infrared thermometer dapat menyediakan pendeteksi pendekatan
tekanan pada valve, steam trap dan coil heater. Alat tersebut juga berguna
untuk menemukan over-heating, over-loads, dan kegagalan (trap menjadi
dingin). Oleh karena itu infrared thermometer sebaiknya digunakan bersama
ultrasonic tester.
Trap yang mempunyai karakter open jika gagal akan
sangat mudah dideteksi, tetapi tujuan dari predictive maintenance adalah
mengetahui sebelum kegagalan itu terjadi. Metode ultrasonik dapat melakukan hal
tersebut, detektor ultrasonik mengubah emisi ultrasonik menjadi suara yang bisa
didengar oleh manusia.
Ultrasonik tester mengubah emisi frekuensi
tinggi dari steam trap sisi down-stream menjadi suara yang bisa didengar lewat
headphone dan juga terlihat peningkatan intensitasnya dalam skala. Beberapa
alat mempunyai tuning frekuensi untuk menyaring sinyal yang tidak diinginkan,
ada juga yang mempunyai onboard recording dan data logging, akurasi ketelitian
bisa mencapai 98 %. Ada 2 macam tipe
dari steam trap yang sering digunakan
yaitu “continous flow trap dan intermittent flow trap”
(on-off flow trap).
1. Intermittent (on-off)
trap, mempunyai pola “tahan-buang-tahan/hold-discharge-hold”.beberapa tipe intermittent trap adalah:
:
a. Inverted Bucket trap
b. Thermodynamic disc trap
c. Thermostatic (bellow trap)
d. Bi-metallic trap
a. Inverted Bucket trap
b. Thermodynamic disc trap
c. Thermostatic (bellow trap)
d. Bi-metallic trap
2. Continous
flow trap, membuang kondensat secara
kontinyu, beberapa tipe
continous flow antara lain :
a. Float and Thermostatic trap
b. Fixed orifice trap
5. 4.
2 Sistem pneumatik.
Perawatan sistem pneumatik
terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan dan pemasangan
komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan pencegahan untuk menjaga udara
dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponen harus
selalu dibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal tersebut
dapat menyebabkan keausan pada komponen. Setiap memasang komponen pneumatik
harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan pita penutup atau penutup
debu dengan segera setelah pembersihan. Memastikan ketika memasang
kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk ke dalam sistem.
Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab
sistem tidak dapa tmemberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah,
walaupun terdapat jumlah air yang sangat kecil dapat menjadi penyebab
serius tidak berfungsinya sistem.
5. 4. 3
Sistem pemipaan
Pada dasarnya
sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh
berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau
batasan tertentu yang diminta pada setiap proyek. Pabrikasi pipa dapat
dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa
khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut
atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini
menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan
keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat
di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan
ekonomis secara cermat. Pemasangan pekerjaan perpipaan pada industri dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian:
1. Pipa di atas tanah
2. Pipa di bawah tanah
3. Pipa di bawah air (di dalam air).
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan disinggung pemasangan di atas tanah.
1. Pipa di atas tanah
2. Pipa di bawah tanah
3. Pipa di bawah air (di dalam air).
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan disinggung pemasangan di atas tanah.
5. 4. 3. 1 Pemasangan pipa di atas tanah
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), di atas penyangga penyangga pipa, atau di atas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa di atas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan:
a. Pipa kolom dan vessel,
pipa yang akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial
disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, plat form dibagian access.
Untuk pipa 18″ ke atas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan
pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak
boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan
bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau
jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yang
akan ditentukan oleh P&ID.
Katup pelepas tekanan yang membuang ke dalam sistem blow-down tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem blow-down. Katup pelepas tekanan yang membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter di atas setiap plat form dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yang besarnya 6 mm (1/4″) di bawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.
Katup pelepas tekanan yang membuang ke dalam sistem blow-down tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem blow-down. Katup pelepas tekanan yang membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter di atas setiap plat form dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yang besarnya 6 mm (1/4″) di bawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.
a. Pipa Exchanger,
pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang di atas daerah-daerah
kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yang telah terpasang pada
exchanger atau handling yang suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan
flange exchanger harus disediakan. Spool
dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa
exchanger.
b. Pipa pompa dan turbin,
pipa suction atau pipa yang mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus
diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yang
dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran
diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris
harus dipakai bilamana kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa
pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk
perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yang
tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara
harus disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan
dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan
penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yang diakibatkan motor pipa serta aliran.
c. Pipa kompresor,
pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya.
Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar
jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge)
harus benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur
rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian
terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yang
berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan
anchor juga harus menjadi perhatian bagian perencana teknik.
d. Pipa
utilitas, pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga
kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas
seperti apa yang lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur dan
tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah equipment
proses atau kelompok peralatan lainnya yang memerlukan jalur utilitas.
Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas
berupa uap jangan lupa membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik
terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih
dari 40%
tekanannya dalam jarak yang dihitung dalam feet.
5. 5 Rangkuman
1. Valve salah satu alat transportasi
fluida pada industri dan industry kimia yang digunakan untuk menutup atau
mengatur aliran dari fluida.
2. Secara garis besar valve terbagi dua : Gate
Valve dan Globe Valve, Gate valve digunakan untuk pipa yang ukurannya lebih
besar dari dua inci. Globe valve digunakan untuk pipa yang ukurannya lebih
kecil dari dua inci.
3. Valve dalam penggunaannya disesuaikan
dengan karakter sifat fisik dan kimia fluida yang digunakan.
4. Dalam mendesain valve, harus dapat
dijaga ketahanan terhadap tekanan, temperature dan desakan dari sambungan
perpipaan dari rintangan bersegel.
5. Dalam proses, valve digunakan bahan
pembungkus yang disesuaikan dengan kegunaan dan temperatur.
6. Hal yang paling penting dalam penggunaan
valve adalah pemilihan bahan material valve yang sesuai dengan perencanaan.
5. 7 Daftar Pustaka
1. Badger L., Walter & Julius., T.
Banchero,”Introduction To Chemical Engineering”, International Student Edition.
2. Chemical Engineering Magazine, “Proscess
Piping System”, Mc-Graw Hill. Pub.Co, 1981.
3. Cullen D. J & Cook T. M. “Industri Kimia Dan
Operasinya”, 2nd Edition, PT.Gramedia, Jakarta.
4. Peter, Max S., Ph. D., (1994) Elementery
Chemical Engineering, Second Edition
Mc-Graw-Hill Book
Company, USA.
5.
Indonesia, Besi
& Baja,
Distribusi dan
Penggunaan Steam, Kehilangan, Kebocoran, Steam
Trap, Perbaikan,
2004.
6. Sularso, and Tahara Haruo, 1987,
“Pompa dan Kompresor”, Jakarta: Penerbit Pradnya Paramith.
a
Comments
Post a Comment