manajemen perawatan industri

BAB III
MANAJEMEN PERAWATAN INDUSTRI

3.1 Pendahuluan
            Pada  bab  ini  akan  membahas  perkembangan  perawatan  industri, yang  mana teknologi  ini  diharapkan  dapat  meminimalkan  seringnya  dilakukan  pembongkaran mesin   di pabrik  (shutdown)  dan  ini  dipelajari   melalui  pendekatan   ilmiah  untuk meningkatkan   effesiensi   pabrik    dan   mencegah   dampak   lingkungan   yang  disebabkan oleh kerusakan pabrik tersebut.
             Perawatan  adalah  suatu  konsepsi  dari  semua  aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan,bahwa :
- fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi,
- peralatan   yang   digunakan   terus   untuk  dapat  berproduksi   adalah   hasil    adanya
  perawatan,
- aktivitas  perawatan  banyak  berhubungan  erat  dengan  pemakaian  peralatan, bahan pekerjaan, cara penanganan dll, dan
- aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.

3. 1. 1 Tujuan khusus
Setelah menyelasaikan bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang:
1.      Pentingnya arti perawatan terhadap peralatan industri untuk menjaga stabilitas produksi dan kualitas mesin produksi.
2.      Kemampuan menganalisa jenis kerusakan, dapat menjaga keselamatan pekerja  terhadap peralatan.
3.      Mengenal bentuk perawatan dan sistem pemeliharaan, baik sistem pemeliharaan rutin atau setalah terjadi kerusakan.
4.      Penting kelangsungan produktifitas produksi terhadap umur pabrik  dapat terjaga.

3. 2 Tujuan Perawatan.
         Kegiatan perawatan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi, perawatan mempunyai tujuan:
a. Memperpanjang usia kegunaan dari semua peralatan industri, hal ini terutama penting di negara  berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian.
b. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain:
 -  selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
 -  tidak rusak selama produksi berjalan.
 -  dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diingikan.
-   menjamin  kesiapan  operasional dari  seluruh  peralatan yang  diperlukan  dalam  keadaan  darurat setiap waktu,  unit  cadangan,  unit  pemadam  kebakaran dan sebagainya.
 -  Menjamin keselamatan terhadap tenaga kerja/orang yang menggunakan sarana alat-alat  industri tersebut, dapat menghemat waktu, biaya dan  material  karena 
     peralatan terhindar dari kerusakan besar.
-       Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari  sedini mungkin,  karena terjadinya  pada  atau  timbulnya  kerusakan  tambahan  akibat kerusakan awal dapat segera dicegah.

3. 3 Peranan Perawatan
            Bahwa  kegiatan   perawatan  dalam  industri  bukan  suatu  kegiatan yang hanya
memboroskan  dana  membuang  buang  waktu  saja,  melainkan  justru sebagai penunjang   untuk    menjaga   kestabilan   dari   proses   kegiatan  operasional.   Adapunkeuntungan –keuntungan dariperawatan yang baik adalah:
a.    berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat,
b.    tenaga kerja pada   bidang perawatan dapat lebih efisien,
c.    kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien,
d.   memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti, dan
e.    anggaran perawatan dapat   dikendalikan.

3. 4 Bentuk-bentuk Perawatan
3. 4. 1 Sistem pemeliharaan sesudah rusak (breakdown maintenance)
a)  Pada  mulanya  di industri  kimia  dan  industri-industri  semua  pemeliharaan  pabrik
      dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang sudah rusak, baru perawatan dilakukan sesegera mungkin. Hingga akhirnya para insinyur pemeliharaan tidak punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan mendasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin seperti  pekerjaan - pekerjaan  perbaikan lainnya (repair work). Konsep dasar  pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik hingga kalau boleh dapat kembali ke keadaan aslinya dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah. Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya  perbaikan yang dilakukan  pada keadaan yang  benar-benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja pemeliharaan hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.
b)  Jika  kiln memakai sistim ini  kerusakan mesin atau equipmen akan terjadi  berkali  kali dan frequensi  kerusakannya  hampir  sama saja setiap tahunnya.Artinya beberapa mesin atau equipmen pada pabrik tersebut  ada yang  sering diperbaiki.  Pada  pabrik  yang  beroperasi  secara  terus menerus,  dianjurkan  untuk menyediakan  cadangan   mesin  (stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.
c)   Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file informasi. Data dan file informasi untuk   perbaikan  mesin/equipmen  ini    harus   dijaga  oleh   seorang  insinyur yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
d)  Sistim  ini  untuk  pembongkaran  pabrik  tahunan tidak  dipakai karena  pada  saat dilakukannya penyetelan  dan  perbaikan,  unit-unit cadanganlah yang dipakai, sehingga memerlukan tenaga kerja tetap  yang  sangat  banyak dibandingkan dengan sistim lain.
e)  Sistim  yang  sudah   ketinggalan  jaman  ini  merupakan  sistim  perencanaan  yang tidak sistimatik secara keseluruhannya.

3. 4. 2 Sistem pemeliharaan rutin ( preventive maintenance).
a)  Pada   sistim   pemeliharaan  breakdown    kita   sudah   merasakan  perlunya melakukan  pemeriksaan atau perbaikan pada mesin-mesin atau equipmen yang berbahaya  pada operasi keseluruhan pabrik, biaya perbaikan akan dapat diminimalkan bila telah kita ketahui kerusakan tersebut secara dini.
      Tipe pemeriksan dan perbaikan preventiv  ini dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya. Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodi dan padasaat yang tepat pada semua mesin‑mesin/peralatan  adalah dapat diramalkannya totalperbaikan  pada  seluruh sistim pabrik oleh parainsinyur  pemeliharaan.  Selanjutnyabila kesalahan atau kerusakan mesin/equipmen dapat diramalkan lebih awal dengan melihat phenomena kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara, dan lain-lain. Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan yang lebih fatal. Biaya perbaikan dan mesin/equipmen  tidak   beroperasi  dapat  diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan setelah mesin itu rusak total.
b)   Sistim   pemeliharaan   pabrik   meliputi    rencana   inspeksi   dan  perbaikan  secara periodik. (periode inspeksi dan perbaikan dapat berbeda tergantung pada tipe    mesin   dan   penting    tidaknya   pencegahan    kerusakan   tersebut)  dengan   perbaikan  pabrik  atau  ramalan  kerusakan  mungkin  hingga dapat  diketahui perlu tidaknya dilaksanakan  pekerjaan perbaikan  sebelum  kerusakan yang lebih serius terjadi.
c)   Aspek yang terpenting  dari  pemeliharaan  rutin  adalah dapat diramalkannya  umur mesin/equipmen tersebut.
d)   Pendeteksian  keadaan  yang  tidak  normal  pada  mesin/equipmen sedini  mungkin   dilakukan   oleh  group    inspeksi   yang   berada   dibawah   bagian pemeliharaan.  Tetapi  bantuan  dan  laporan  dari orang  orang  group  produksi  akan  sangat  membantu  bagian  pemeliharaan,  hingga   dapat   dibuat   perencanaan  yang  optimum.  Group  perencanaan  dan  inspeksi adalah  merupakan  bagian  dari sistim pemeliharaan rutin. Group ini melakukan pemeriksaan rutin  pada  mesin‑mesin  dan equipmen  dan  pada saat pembongkaran
mesin,    menyiapkan    inspeksi    dan    membuat   rencana   perbaikan,    termasuk pengontrolan  dan  pengembangan teknis dari equipmen tersebut.
e)   Jika    pembongkaran    pabrik    yang    tidak   diharapkan   dan   kerusakan  mesin/
      equipmen  berkurang atau turun,  kebutuhan  jumlah  operator dan  pergantian  tugas  jaga mesin akan berbeda pada tingkatan ini. Pengurangan  kemungkinan  kerusakanmesin/equipmen   merupakan   tujuan   yang   paling    dari    pemeliharaan   sistim  preventiv,  tetapi  kemajuan  perkembangan  bahan/ peralatan tidak   sejalan denganperkembangan  pemeliharaan  sistim  preventiv. Sistim  pemeliharaan  ulang (corrective maintenace)   berikut   ini   untuk    mengatasi   masalah   tersebut.  Bila pemeliharaan  rutin  dilaksanakan dengan  baik,  maka  beberapa  mesin cadangan yang ada akan menganggur/tidak terpakai  karena  umur mesin akan  bertambah panjang    hingga   perbaikan   hanya   perlu   dilakukan   pada   saat    dilakukannyapembongkaran  mesin - mesin skala besar dipabrik tersebut (turn around), maka mesin-mesin boleh ditiadakan yang artinya akan mengurangi biaya perawatan.
f)   Data dan informasi  sehubungan dengan inspeksi dan perbaika mesin/equipmen   
       akan terekam dengan sistimatis dan  ini merupakan  data dasar  untuk  merumuskan  rencana – rencana   pemeliharaan  selanjutnya  dan   peningkatan  fasilitas   yang  dilakukan oleh bagian perencanaan dan inspeksi. Data ini merupakan masukan yang sangat akurat untuk bagian pergudangan  yang mengurusi suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan rutin.
g)  Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga  kerja  pemeliharaan harian dapat dikurangi hingga 60%  dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.
h)   Pengembangan ilmiah  dari  pemeliharaan produktif  pada  tahun-tahun yang    lalu berdampak terhadap sistim pemeliharaan rutin yang menggunakan   konsep   tero-teknologi. Jika kita pertimbangkan umur dari seluruh mesin-mesin yang  ada dalam pabrik pertama konsruksi pabrik harus disertai dengan studi  kelayakan  kemudian  baru  pabrik  itu  dibangun, dan  kemudian  baru  mulai produksi komersialnya. Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika produksi menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika  biaya  produksi  tinggiakan kalah bersaing dengan pabrik ‑pabrik yang masih baru. 
Maka  pabrik tersebut harus diganti atau di modifikasi secara mendasar. Pendekatan  ilmiah yang menghasilkan kembalinya modal secara maximum tenaga  kerja  dan  bahan-bahan yang dibuat di pabrik tersebut merupakan tero-teknologi.
i)   Aspek-aspek yang penting dari tero-teknologi adalah sebagai berikut:
      - Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai pada  pabrik tersebut, 
        ditentukan oleh siklus produksi, kecepatan penyerapa teknologi  baru,  dan  sumber        daya  manusia  yang  menjalankan  teknologi  ini. Umur  pabrik     mungkin   tidak 
         panjang  seperti  pabrik  percobaan  yang  mana dibangun dan  dijalankan    hanya untuk beberapa tahun saja. Ada pabrik-pabrik yang dapat beroperasi    hingga 50 tahun. Umur  pemakaian  pabrik  yang   berbeda   merupakan   faktorfaktor    yang penting   untuk    menentukan perencanaannya dan sistim pemeliharaan    mana yang cocok dan terbaik untuknya.
-   Type  dan  kesulitan  pemeliharaan  dari  suatu  secara  mendasar  ditentukan  oleh proses asli dan perencanaan mekanik dari pabrik  tersebut. Walaupun sistim   teknologi   pemeliharaan  yang  tercanggih  dipakai,  ini  belum  tentu dapat    menghilangkan    atau   mengurangi   masalah   masalah  tertentu    bila   kondisi   proses   tidak  sesuai  dengan  bahan  bahan   konstruksi   pada   saat pabrik    tersebut    dibuat,   juga    bila     perencanaan    tata   letak   pabrik   tanpamempertimbangkan  pekerjaan   lapangan   pemeliharan.   Pengalaman sangat  dibutuhkan   dan   juga teknologi  pemeliharaan  merupakan hal-hal yang harus dipikirkan sebelum merencanakan pabrik.
     ‑ Biaya     pembuatan     atau    modal    awal    dapat    dikurangi    bila    bahagian pemeliharaan  dapat memberikan informasi‑ informasi  yang baik tentang masalahmasalah   mesin/equipmen,  pemasangan unit–unit cadangan dapat dibuat secara   optimal.  Selanjutnya  dilakukan    standarisasi   jenis   mesin   dan    suplier    dan   juga  meningkatkan   mutu   barang   tanpa    menambah   biaya   hingga  modal dapat  dihemat dan juga biaya-biaya  pemeliharaan selanjutnya.

3. 4. 3 Sistem pemeliharaan ulang  (corrective maintenance).

a)  Setelah  beberapa  tahun pemeliharaan rutin  dilaksanakan di pabrik,  dari  data –data inspeksi  yang  dilakukan  rutin  maka  bisa umur  dan  biaya  pemeliharaan dari   masing ‑  masing   mesin/equipmen  dapat   dikurangi.  Dari  informasi  ini  kitadapat  menentukan  prioritas  unit  mana  yang  harus  segera diperbaiki. 
b) Bagian  inspeksi  dan  perencanaan,  bekerja  sama  dengan  bagian    produksi     dan pekerja   lapangan   akan   menginformasikan  kondisi  masing ‑ masing  mesin dan   equipmen dengan cara sebagai berikut :
      -  bagaimana perencanaan aslinya, kapasitas dan apakah kinerja berubah setelah masa  perawatan yang lama, suku cadang mana yang mudah rusak,
-     adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut,
-     mencari  dimana  letak  permasalahan  dari  sistim  tersebut  menetapkan  umur dari mesin mesin dan equipmen untuk  menangkal  munculnya masalah yang lebih besar.
c) Selanjutnya  data‑data  perbaikan  dan  pemeriksaan  yang akan  memungkinkan  kitamendeteksi  kemungkinan  terjadinya  kerusakan   dan   mempersiapkan  kerja  untukjenis  kerusakan tersebut, akan menghasilkan prosedur perbaikan yang tepat dan dapat meminimalkan       waktu yang   dipakai        untuk pekerjaan tersebut.
d) Sifat-sifat  yang  menonjol  dari sistim  pemeliharaan ulang adalah effisien  serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian inspeksi dan para pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia, dan lain lain.  Disini  masalah yang muncul dilapangan   dapat diatasi  berkat adanya kerja sama    dari  seluruh  bagian-bagaian  yang ada dipabrik. Meminimalkan   frequensi   kerusakan  pabrik  setiap bulan  dapatdengan  cara   menjaga   kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin, proses dan lain-lain.
e) Informasi dari penyedia barang  (supplier) mengenai barang-barang/bahan yang terbaru, ini  akan  sangat  perencanaan  selanjutnya  tetapi  pemakaian  bahan-bahan  ini  harus kita  mengerti  benar dan disesuaikan dengan keperluan dasar pabrik.
f)  Tugas dari  seorang insinyur begian pemeliharaan tidak hanya sebatas merawat mesin  dan    equipmen   yang    ada   saja.   Tugasnya   adalah    memaximumkan keuntungan    pabrik   dengan    mengurangi    jumlah     kerusakan      mesin    dan  equipmen   dan   juga   mengurangi   biaya   pemeliharaan,  ini  dilakukan  dengan  mempelajari  atau   mengembangkan teknologi yang terbaru.
g) Konsep  pembiayaan  pada  pengembangan  bahan  untuk  suku  cadang   mesin   atauequipmen tertentu adalah sangat penting dan orang yang ahli bahan harus  dengan   bahagian  pemeliharaan.   Awalnya  pada  pemeliharaan  ulang, tenaga kerja tambahan  dan  penanaman modal  diperlukan, tetapi modal   tersebut  akan  kembali dalam  waktu  yang  singkat  dengan  dinaikkannya  pelayanan,  bertambahnya penurunan  kerusakan,  terjadinya  penurunan  biaya  perbaikan, serta bertambah panjangnya umur dari fasilitas-fasilitas tersebut.
h) Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik mengikuti konsep terbaru yaitu pabrik besar yang terpadu di dalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan lagi mesin-mesin atau equipmen cadangan, disini kondisi masing-masing mesin/equipmen sangat terjamin, ini disebabkan karena  pemeliharaan  ulang dijalankan. Tenaga kerjauntuk   pemeliharaan   harian   dapat   ditekan   hingga    50%   dibandingkan    sistim pemeliharaan breakdown.

3. 4. 4 Sistim pemeliharaan produktif 
a) Sistim pemeliharaan yang telah diuraikan di atas mempunyai asumsi dasar, bahwa makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh,   bila  effisiensi   yang  tinggi  tadi  tidak  membawa  keuntungan  yang diinginkan, maka konsep   baru dari   sistim   pemeliharaan  perlu  dipikirkan, dibawah kondisi ini konsep baru mungkin diperlukan:
    - bila produksinya maximum, hingga pasar tidak dapat membelinya,
    - pabrik  pabrik  tertentu  tidak  memerlukan  pemeliharaan yang  rutin, seperti  pabrik
      lem, misalnya,
    - jika suatu pabrik didirikan pada daerah komplex industri dimana fasilitas-       fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini fasilitas -       fasilitas penunjang untuk pabrik kita bisa lebih lagi.
b) sistim    pemeliharaan   yang   baik   adalah  berbeda  untuk  masing ‑ masing   pabrik    karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya.
c) sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim pemeliharaan itu   sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini   adalah   konsep  pemeliharaan  produktif.  Pengurangan  kerusakan   yang   tidakdiingini    merupakan   elemen     yang    sangat     penting  bagi   semua  tipe   sistim,pengurangan  ini dapat  diperoleh   dengan  teknologi  yang mampu mengidentifikasi umur mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.
d) kerjasama   yang   baik    diantara   bahagian    perencanaan,   bahagian   inspeksi  dan  bahagaian   produksi   harus  dijaga    untuk  mengoptimumkan   sistim  yang dipakai  pada  pemeliharaan  produktif. Tujuan dari pemeliharaan  atau  perencanaan lain adalah   untuk  merencanakan  pemeliharaan dari masing‑ masing  fasilitas  yang  ada sesuai dengan umur masa pakainya untuk  mengurangi biaya pemeliharaan tahunan, dengan cara pendekatan inspeksi dan pekerjaan perbaikan  pada waktu diadakannya pembongkaran pabrik tahunan atau pemeliharaan yang lain-lain.
e) optimisasi   perencanaan  biaya   pemeliharaan   untuk  pekerja  lapangan   pada   saat
    pembongkaran  pabrik  dan  pekerjaan  pemeliharaan  harian dapat dievaluasi langsung melalui sifat-sifat dari pabrik.
f) keperluan memasang mesin cadangan/equipmen ditentukan oleh hasil dari   konsep  pemeliharaan  produktif. Biaya tambahan  untuk  unit-unit cadangan   dapat  ditentukan  dengan membandingkan biaya investasi dengan uang yang  kembali  dalam  memakai  sistim pemeliharaan   rutin untuk  seluruh mesin yang  ada dalam pabrik tersebut.
g. secara umum mesin-mesin atau equipment yang mahal diharapkan dapat  berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharan tersebut, hingga mesin-mesin atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.

3. 5 Instruksi Umum Manajemen Perawatan
3. 5. 1 Pentingnya pekerjaan pemeliharaan industri
a. Produksi  yang  tinggi  dari  beroperasi  industri  secara   kontinyu dan  pada kapasitas
    penuh   akan   menghasilkan  keuntungan  tidak   saja   untuk  industri  itu sendiri  tetapi   juga   keuntungan   bagi   industri‑industri   lainnya  yang   berada  dalam satu
    komplek tersebut.  Misalnya   pabrik  pabrik  kimia   yang  bersekala besar  yang merupakan induk beberapa  pabrik dalam satu komplek yang modern, kerusakan atau operasi yang tidak  maksimum  pada  suatu  industri  dalam  komplek  tersebut  akan  menyebabkan  kehilangan produksi yang besar secara total dari komplek  itu, yaitu bila  produksi menurun maka bahan baku akan berlebih dan rusak.  Dari  masalah  ini orang yang  terlibat  pada  operasi  industri  harus  berusaha
    dengan segala upaya agar  menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasinya pabrik.
b. Untuk    mendapatkan   kondisi  operasi   industri   yang   optimal  maka  fakto‑ faktor berikut ini penting: 
      - memastikan kapasitas industri sesuai dengan perencanaan dan jugaperawatannya,
     - menjaga kesinambungan operasi dan perawatan,
     - mengefesiensikan operasi dan perawatan,
Industri pengolahan petro kimia, atau industri pupuk berskala besar dimana pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku dan produktifitas dari industri-industri hilirnya seperti pabrik ethylene, pabrik mesin, pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan banyak lagi pabrik-pabrik kimia lain. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam pabrik tersebut, maka keseimbangan dari seluruh pabrik-pabrik yang ada dalam komplek tersebut akan terganggu dan pendataan harus dilakukan kembali untuk memperbaiki keseimbangan produksi dan juga penyediaan bahan baku. Maka sedikit-dikitnya 330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrik-pabrik normal dan perencanaan pembongkaran tahunan diperlukan sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian pembersihan kiln dapat memastikan efisiensi pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-mesin.
Pelatihan yang berkesinambungan pada bagian perawatan industri adalah hal penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan informasi untuk merencanakan perawatan pabrik yang lebih sistimatis. Secara umum pekerjaan perawatan dikatagorikan dalam dua cara sebagai berikut :
a.       Perawatan setelah terjadi kerusakan (breakdown maintenance).
Pemeliharaan  breakdown    ini  meliputi perbaikan  atau  modifikasi dari equipmen dan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan saat operasi.
b.      Perawatan rutin (preventive maintenance).
Perawatan rutin ini dilakukan    dengan mengontrol dan merawat equipmen sehingga tidak terjadi kerusakan atau  berubah fungsinya mesin-mesin tersebut. Disini terlihat bahwa metode   pemeliharaan yang kedua adalah lebih ekonomis dari pada metode yang   pertama, karena pada metode yang pertama kemungkinan kerusakan mesin  sangat besar sekali dan tidak dapat diramalkan. Jadi sangatlah dianjurkan  untuk     memeriksa  setiap  equipmen  tanpa  harus  mempersoalkan apa pemeliharaan  preventive atau breakdown ini bergantung pada keperluan produksi. Jadi catatan     perawatan/pemeliharaan yang rinci dan laporan-laporan dari masing-masing equipmen     harus diperiksa secara hati-hati hingga kita mempunyai waktu yang sesuai untuk     memperbaiki atau menggantinya. Untuk tujuan ini, kondisi operasi dari masing- masing mesin dan equipmen harus difahami sepanjang waktu dengan melakukan pemeriksaan rutin, dan menjaga operasi pabrik  berjalan secara kontinyu. 

3. 5. 2 Produktifitas tahunan yang tinggi
Untuk mendapatkan produktifitas tahunan yang tinggi, maka kelangsungan operasi sepanjang tahun harus dijaga. Maka seluruh jajaran manajemen harus meningkatkan teknik-teknik pengawasan industri dan memberikan pelatihan pada para pekerja sehubungan dengan teknik-teknik perewatan/pemeliharaan dan operasi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan operasi dan pemeliharan yang baik pada suatu industri adalah sebagai berikut:
a. Organisasi dan sistimatisasi dari pemeliharaan industri dan operasinya,
b. Pengawasan operasi industri,
c. Pengawasan pemeliharaan industri,
d. Pengawasan keselamatan kerja,
e. Pengawasan pergudangan (suku cadang, bahan, bahan kimia pelumas),
f. Pengawasan biaya (produksi, pemeliharaan),
g. Pengawasan personal (pekerja).

3. 5. 3 Menjaga kapasitas produksi pabrik.
Orang-orang  yang  terlibat  dalam  bahagian  pemeliharaan  mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kapasitas industri tetap (tidak naik turun), maka bahagian pemeliharaan harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. mencatat dan menganalisa data-data sejarah pemeliharaan,
b. membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan,
c. menganalisa keadaan tidak normal dari equipmen atau unit-unit yang ada,
d. rapat harian dengan bahagian produksi,
e. kerjasama dengan bahagian produksi, f. memeriksa    dan    melaporkan  pemakaian    dan    bahan  bahan  pemeliharaan (suku   cadang, bahan, dan pelumas),
g. menganalisa pemakaian bahan tersebut,
h. merencanakan program pemeliharaan dan skedul,
i.  mencatat semua kegiatan inspeksi, perbaikan, dan pekerjaan memodel kembali, j.  memodifikasi buku-buku petunjuk inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan, dan k. memeriksa effisiensi equipmen dan unit-unit.
Perlunya   pekerjaan   pemeliharaan   pada   mesin/peralatan   bertujuan   untuk mengurangi biaya  produksi antara lain:
a. Manajemen dari perusahaan dalam industri secara terus menerus berusaha untuk mengurangi biaya-biaya produksi. Beberapa pengurangan dari biaya produksi dapat dilakukan dengan mengurangi biaya tetap atau biaya yang lain-lain dari biaya produksi itu sendiri.
b. Pegurangan biaya lain-lain dapat diperoleh dengan memaksimalkan pemakaian bahan mentah dan bahan-bahan pendukung lainnya. Untuk mengurangi biaya-biaya lainnya langkah-langkah berikut  perlu diperhatikan:
   - minimalkan pembongkaran mesin-mesin yang ada dalam pabrik tersebut,
   - jaga produksi agar tetap pada produksi puncak,
   - kembangkan  teknik-teknik  baru  dan  minimalkan  pengeluaran-pengeluaran  yang tidak perlu.
Sebaliknya langkah-langkah untuk mengurangi biaya-biaya tetap adalah sebagai berikut:
a. minimalkan  biaya-biaya  pemeliharaan  termasuk biaya pekerja  untuk  pemeliharaan   tersebut,
b.    minimalkan biaya operator mesin, dan
c.    minimalkan biaya-biaya pekerjaan lembur.

3. 5. 4  Hal-hal yang penting dalam manajemen pemeliharaan.
a. Frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk upah. Secara umum, penurunan kerusakan akan mengakibatkan naiknya eksistensi pabrik dan makin berkurangnya pembiayaan untuk perbaikan.
b. Untuk meminimalkan kerusakan pada pabrik, item-item yang dipilih harus benar-benar penting dan jika salah dapat berakibat fatal untuk keseluruhan industri tersebut. Setelah memilih item tersebut maka target selanjutnya adalah untuk melaksanakannya. Biaya tambahan yang dipakai untuk peningkatan industri akan menghasilkan pengembalian modal yang pasti, dan juga mengurangi biaya-biaya lain untuk jangka waktu selanjutnya.
c. Penaksiran biaya-biaya pemeliharaan.
Defenisi 'M' Biaya pemeliharaan, selama pemeliharaan itu dilaksanakan.‘T’ Biaya, pemeliharaan sepanjang tahun. M/T dapat bervariasi diantara 10 sampai 60% bergantung pada tipe pabriknya. Perbandingan optimum dari masing-masing industri ditentukan berdasarkan pertimbangan biaya perawatan yang terendah.
d. Keuntungan melakukan pekerjaan sebanyak mungkin pada saat pembongkaran pabrik tahunan. Teknologi equipmen dan mesin-mesin dewasa ini memungkinkan mesin atau equipmen tersebut beroperasi selama setahun tanpa harus diadakan pembongkaran, mempertimbangkan fakta ini dan juga kehadiran dari banyaknya industri kimia, petro kimia, pabrik-pabrik  pendukung, industri penyulingan dan industri-industri lain, cara yang paling mungkin untuk meningkatkan kinerja industri adalah dengan melakukan pengawasan total dan perbaikan seluruh equipmen dan mesin-mesin pada saat diadakannya pembongkaran pabrik tahunan. Anggap bahwa prosedur perbaikan dan pemakaian bahan tidak mengalami kesalahan, maka industri tersebut harus dapat berjalan setahun penuh tanpa harus membongkar mesin. Kerusakan dan perbaikan yang terjadi sebelum tiba saatnya pembongkaran tahunan bisa disebabkan oleh kesalahan pada waklu perbaikan, kesalahan bahan, atau terjadinya kecelakaan pada wakru operasi. Pekerjaan modifikasi yang besar dapat dilakukan pada saat pembongkaran tahunan industri, dan harus direncanakan dengan baik jauh-jauh hari, maka pekerjaan tersebut tidak memerlukan hari kerja tambahan. Selanjutnya, efektifitas kerja dari para mekanik harus tinggi selama dilakukannya pembongkaran industri tahunan tersebut. Jadi bisa dikatakan jika pada saat-saat operasi industri normal mekanik bekerja dengan efektifitas 30%, maka pada saat pembongkaran tahunan efektifitasnya harus dinaikkan sampai dengan 70%.  Ini dapat terjadi karena waktu yang diperlukan untuk  persiapan, memastikan keselamatan kerja, memeriksa daerah-daerah yang berbahaya dan lain-lain akan makin berkurang. Maka jika kita anggap jumlah pekerjaan pada tahun-tahun sebelumnya sama, tetapi total jumlah pekerja dapat kita kurangi jika kita tumpukan pekerjaan-pekerjaan tersebut pada saat dilaksanakannya pembongkaran tahunan.
e. Memperpanjang umur industri dan meramalkan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi. Konsep dari perawatan tergantung pada umur yang diharapkan dari masing-masing industri atau fasilitas dan euipmennya. Bila umur yang diharapkan dari pabrik tersebut pendek, maka konsep optimum perawatannya akan berbeda. Meningkatkan kemampuan teknik dan meningkatkan kualitas bahan untuk meminimalkan kerusakan rasanya tidak diperlukan jika pabrik tersebut akan ditutup dalam waktu yang singkat.
f. Data dan pengumpulan informasi, data yang dikumpul dari pabrik secara harian, periodik, tahunan merupakan dasar informasi untuk sistim pemeliharaan yang baik. Data teknik, gambar-gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan data mentah yang penting. Aspek yang terpenting dari pengumpulan dan penyimpanan data adalah terorganisasinya seluruh sistim dengan baik. Data yang dikumpul oleh bahagian pemeliharaan akan sangat berguna kepada bagian-bagian lain seperti bagian produksi, pergudangan, proyek dan lain-lain. Jika ada pengembangan atau penemuan-penemuan baru harus segera diinformasikan ke bagian-bagian lain untuk memastikan pengadaan barang yang terbaik pada bahagian pembelian dan bahagian keuangan. Semua data-data pembongkaran pabrik tahunan termasuk keuangannya dilaporkan pada bahagian-bahagian yang bertanggung jawab untuk menyusun dan merencanakan biaya perbaikan selanjutnya. Yang paling penting rencana pengembangan harus diperlihatkan pada bahagian produksi dan bahagian teknik agar bahagian ini dapat memberi komentarnya. Usulan untuk merubah tata cara perbaikan atau syarat-syarat teknisi harus disiapkan dan didiskusikan dengan penyelia (supervisor) yang bertanggung jawab pada bidang tersebut.
g. Pengawasan pekerjaan pemeliharaan harus merupakan suatu pekerjaan yang terintegrasi. Aliran kerja sejak mulai dari pemeriksaan, perbaikan, pengawasan kerja dan pengawasan kinerja mesin sebaiknya  ditanggung  oleh seorang pekerja. Ini akan memberi effek untuk lebih effesiennya pekerjaan untuk menghasilkan operasi pabrik yang baik.

3. 5. 5 Tugas-tugas pemeliharaan
Tugas   dalam    pemeliharaan    dapat   berupa   tugas   langsung,  yang   pada dasarnya sebagai berikut :
a) perencanaan dan penugasan,
b) pemeriksaan dan pengawasan, 
c) pengawasan bahan,
d) pekerjaan lapangan dan bengkel.

Tugas - tugas    yang   disebutkan   di  atas    dapat    dibagi   dalam    spesialisasi 
dan tanggung jawab dari masing-masing tugas adalah:
1. Perencanaan dan penugasan
- menerima dan mengumpul semua permintaan-permintaan kerja,
‑ mendaftarkan dan mengklassifikasikan semua permintaan ‑  permintaan kerja  yang  di  terima,
- menyiapkan permintaan-permintaan kerja pemeliharaan tersebut,
mempelajari  dan   membuat  pembagian  kerja,  dan  penempatan  pekerja   pada lokasi  yang sesuai,
- menyiapkan dan membuat perintah-perintah kerja,
- mengecek dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan,
- menyetujui  semua  permintaan  kerja  di atas  dan  juga  permintaan-permintaan     kerja harian,
- memonitor semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan juga kemajuannya,
- mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai,
- menerima dan menyimpan  jam kerja  yang   sebenarnya  dan  juga  catatan   equipmen yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai,
- melaporkan  pada bagian gudang  perubahan pemakaian suku cadang,  bahan habis pakai, dan pelumas yang dipakai pada pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan,
- menerima dan menyimpan laporan status bahan  dan  permintaan  pembelian  bahan dari bagian gudang,
- menyiapkan, menjaga  dan  mengatur  rencana  untuk  perbaikan  pemeliharaan    atau pembongkaran secara besar-besaran,
- menjaga kestabilan dan mengkoordinasi biaya pemeliharaan tahunan,
- menganalisa kinerja pemeliharaan keseluruhan,
- menyiapkan dan  menyetujui laporan‑laporan, mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari equipmen dan fasilitas nyakepada orang-orang teknik.
2. Pemeriksaan dan pengawasan.
Untuk  pernbongkaran  mesin  yang  dilakukan  secara  regular  atau  periodik perlu:
- siapkan, jaga dan pertimbangkan kembali program-program pembongkaran mesin periodik atau regular, pemeriksaan atau bahan khusus dari bahagian teknikal atau perencanaan sangat diharapkan,
- siapkan, laksanakan pemeriksaan dan permintaan pembongkaran mesin di bengkel,
- menerima permintaan pemeriksaan dari bagian produksi dan dari bagian-bagian lain yang terkait, siapkan, laksanakan pekerjaan- pekerjaan pemeriksaan dan laporkan pemerikasaan itu kepada bagian yang memerlukannya,
- siapkan dan laksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing pekerjaan pemeliharaen dan perbaikan, juga siapkan laporan akhir  pemeriksaan dan masing-masing pekerjaan pemeliharaan tersebut,
- buat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan bengkel sehubungan dengan tatacara perbaikan equipmen yang adadi pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai,
- buat tata cara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan darurat dan  pembahagian kerjanya,
- buat aturan pemeriksaan equipmen dalam keadaan darurat,
- siapkan laporan pemeriksaan,
- siapkan dan simpan catatan kerusakan-kerusakan mesin untuk semua equipmen  dalam pabrik  catat  item-item  pemeliharaan  yang  besar-besar  dari  equipmen  dan   sistim pepipaan,
- analisa dan sarankan tatacara pemeliharaan yang sesuai berdasarkan catatan  data-data dari mesin-mesin tersebut,
- minta dan terima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu pemeriksaan  dilakukan dan juga bahan habis pakai,
- pelajari dan  usulkan  perbaikan  atau  modifikasi  peralatan  industridan fasilitas-  fasilitasnya, agar lebih baik sesuai dengan yang diperlukan oleh bagian teknik,
- pelajari dan buat rencana pemeriksaan tahunan dan jaga biaya pemeriksaan tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang regular, perbaikan mesin dan pembongkaran tahunan,
- analisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan buat laporan-laporan inspeksi dan saran-saran, untuk  pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan tanpa merusak/menghentikan  jalannya mesin seperti, analisa getaran, pemeriksaan oli, pemeriksaan tali kipas dan bahan dan lainnya,
- siapkan,  jaga  dan  pikirkan  kembali  rencana-rencana  pemeriksaan  khusus dan   tata caranya,
- menerima permintaan pekerjaan khusus, laksanakan pekerjaan- pekerjaan tersebut dan laporkan hasilnya bagian perencanaan, bagian pemeriksaan, bagian produksi dan bagian-bagian lain yang berhubungan,
‑ pelajari dan siapkan  saran‑saran  untuk pemeriksaan khusus kebahagian  perencanaan, pemeriksaan bengkel dan lain-lain,
- pelajari dan siapkan tata cara pemeriksaan khusus dalam keadaan darurat,
- rencanakan dan buat tata cara pemeriksaan khusus untuk equipmen pabrik dan  fasilitas nya,
- meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai,
- merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga   agar  biaya pemeriksaan tahunan tetap stabil,
- analisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus,
- jaga dan tingkatkan kemampuan teknik dari para pekerja,
- menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang lama.

3. Pengawasan bahan.
- pelajari, rencanakan, dan laksanakan tatacara pengawasan bahan dari suku  cadang, bahan habis pakai, pelumas yang diperlukan pada pemeliharaan ditinjau dari metode statistik untuk semua pemakaian bahan,
- menerima dan memeriksa semua permintaan - permintaan bahan untuk pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian perencanaan  dan pemeriksaan, beberapa permintaan bahan mungkin dapat disetujui oleh  bahagian lapangan atau bahagian bengkel,
- menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan hariandan bulanan dari bahagian pergudangan,
- menerima dari  bahagian  gudang perintah  pembelian suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya,
- mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan pembelian bahan untuk suku cadang yang baru, bahan habis pakai, pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku cadang, bahan habis pakaidan pelumas. mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga spesifikasi bahan tersebut,
- memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan suku  cadang, pabrikasi dan juga modifikasi,
- menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang  menjual  bahan-bahan yang terbaru,
- tinjau dan pertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas seminimum mungkin ada di gudang. Juga tinjau kembali jumlah dari pesanan bahan,
- tinjau dan rubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas.
4. Pekerjaan lapangan
Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan adalah pekerjaan  seperti pembersihan, penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin, pekerjaan modifikasi dilapangan antara lain:
- menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan pembagian kerja dari bahagian pemeriksaan dan perencanaan,
- mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan perintah-perintah kerja yang diperlukan,
- bagikan, atur dan koordinasikan semua pekerjaan yang diterima dan bahagian perencanaan dan pemeriksaan,
- alokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan,
- siapkan dan minta ijin masuk  ke pabrik,  ijin bekerja di mesin-­­mesin yang  berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi,
- terima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi,
- terima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain yang  diperlukan dari bahagian gudang,
- buat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis pakai,  pelumas dan juga bahan lain yang diperlukan,
- siapkan dan hantar semua yang diperlukan, seperti suku cadang, bahan habis pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas kelapangan,
- minta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian pemeriksaan,
- untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel, listrik, atau instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini haruslah orang yang bahagiannya paling banyak jenis pekerjaannya,
- hitung dan jumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap pekerjaan,
- jumlahkan dan simpan semua jam kerja dan buat jam kerja yang sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pabrik
5. Pekerjaan bengkel.
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin dan pekerjaan-pekerjaan pabrikasi seperti:
- merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan di dalam  bengkel dan menjaga peralatan-peralatan termasuk suku cadang, bahan  habis  pakai,
- menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja, pembagian tugas pada equipmen, sistim perpipaan, fasilitas kantor, kenderaan dan fasilitas-fasilitas lainnya,
- membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan yang ada dibengkel sesuai dengan permintaan kerja,
- merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pembongkaran mesin, pemeliharaan dan pembongkaran pabrik tahunan,
- merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam keadaan darurat,
- menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan- bahan lain yang diperlukan dari bahagian gudang,
- mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan seperti suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya bila diperlukan,
- siapkan laporan perbaikan dan laporkan ke bahagian yang bertanggung jawab,
- hitung dan jumlahkan jumlah jam kerja total dan biaya bahan habis pakai untuk  masing-masing pekerjaan,
- jumlahkan, klassifikasikan dan buat  laporan  jumlah  jam  kerja   yang sebenarnya dalam sebulan untuk semua pekerjaan,
- pelajari, tingkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.
Bagian-bagian yang mempunyai hubungan dalam pemeliharaan adalah:
a. produksi,
b. teknikal,
c. keselamatan kerja,
d. gudang,
e. pembelian, dan
f. keuangan.
Dari semua yang tersebut di atas mempunyai tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
a. Produksi
- mengawasi kondisi operasi pabrik, menentukan dan meminta pekerjaan pemeliharaan dengan berkonsultasi pada bagian-bagian lain yang terkait,
- mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan  pekerjaan pengawasan,
- memastikan  semua  persiapan  untuk  kerja  pemeliharaan berjalan  baik dan  memberi ijin masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan keselamatan karja untuk kerja-kerja pemeliharaan,
- melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti mengisolasi, mencuci equipmen dan pipa-pipa, juga melakukan analisa keselamatan kerja,
- memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada menyiapkan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan,
- teliti dan bantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan lapangan,
- terima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan lakukan pengetesan ulang,
- tanda tangani dan syahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai tersebut.
b.Teknikal
Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan biaya-biaya pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan, semua informasi tersebut:
‑ pelajari   hal‑ hal  yang  dapat  meningkatkan  efisiensi  operasi  industry  dan   dapat   menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan,
- pelajari dan siapkan modifikasi industri melalui penyelidikan seperti yang disebutkan pada item diatas dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian yang terkait,
- simpan data-data teknik dari semua mesin-mesin industri dengan baik,
- selidiki dan jaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan pemeliharaan.
c. Keselamatan Kerja.
- jaga keselamatan kerja pada saat berada diindustri khususnya pada daerah  daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-larangan yang ada dan pastikan bekerja secara aman,
‑ siapkan  dan  beri peringatan ‑ peringatan  keselamatan pada masing‑masing equipmen termasuk  untuk  kerja pemeriksaan, sebelum  pekerjaan dimulai,
- pelajari dan buat saran untuk  meningkatkan peralatan, fasilitas, peralatan  keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru,
- hadiri atau kunjungi pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan, jika pekerjaan tersebut berbahaya,
- mintalah alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung (utility).
d. Penyimpanan bahan (material)
- bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi simpan di dalam gudang, bahan-bahan ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan, administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai, pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain,
- terima simpan dan syahkan bahan-bahan yang ada, dan laporkan kebahagian      pembelian dan gudang,
- pelajari  dan   teliti  stock  minimum, dan  pembelian  dan  semua  bahan -  bahan laporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian,
- periksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik,
- simpan catatan atau buku gudang.
e.  Pembelian
- menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian,
- menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender,
- menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada  bagian-bagian lain yang terkait,
- memilih  suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian-bagian lain yang terkait,
- mensyahkan permintaan pembelian,
- memeriksa lama waktu pengiriman borang,
- mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk  bagian keuangan,
- mensyahkan tagihan pembayaran pada bagian keuangan,
- menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai harga-harga equipmen, bahan dan pelaksana kerja (kontraktor).
f.  Keuangan.
- menerima semua permintaan bahan dari pekerjaan pekerjaan pemeliharaan,
- menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan,
- catat dan klassifikasikan item (a) dan (b) di atas untuk masing-masing equipmen,
- menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada bagian-  bagian lain yang terkait,
- laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait,
- menerima  permintaan  pembelian dan melaporkan bukti  pembayaran  kepada   bagian  keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan pembayaran.

3. 5. 6  Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.
Pemeliharaan langsung adalah, pekerjaan yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini termasuk item-item sebagai berikut:
a. pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi,
b. perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam keadaan terjadwal maupun tidak ,
c. perawatan skala kecil.
Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun tidak terjadwal. Perawatan tidak langsung adalah yang dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan yang berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi tidak langsung mempengaruhi operasi itu sendiri seperti.
a. peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi,
b. memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur tata letak   equipmen, dan memindahkan equipmen, dan
c.  penambahan-penambahan  kecil  seperti pemasangan peralatan untuk mesin-mesin cadangan.
Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat katalog, mengevaluasi, memonitor dan mengkontrol beban pekerjaan pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.

3. 6  Klasifikasi Pemeliharaan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua:
-  Pemeliharaan terencana (planned maintenance), dan
-  Pemeliharaan tidak terencana (unplanned maintenance).

3. 6. 1 Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terorginir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu: Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) dan Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance
            Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi berhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan pemeliharaan untuk menghilangkan,  mengendalikan,  kondisi  tersebut  dan  mengembalikan  mesin  ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut menyebabkan cacat atau kerugian. Heizer, dkk. 2001) dalam bukunya   “Operations Management”,  preventive maintenance adalah: “A plan that involves routine inspections, servicing, and keeping facilities in good repair to prevent failure”.  Sebuah perencanaan yang memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan dan menjaga agar fasilitas dalam keadaan baik sehingga tidak terjadi kerusakan di masa yang akan datang.
            Pekerjaan dasar pada perawatan preventiv adalah: inspeksi, pelumasan, perencanaan dan penjadwalan, pencatatan dan analisis, latihan bagi tenaga pemeliharaan, serta penyimpanan suku cadang. sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan dapat terpenuhi pengunaannya.
Menurut Dhillon (2006), dalam bukunya “maintainability, maintenance, and reliability for engineers” ada 7 elemen dari pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) yaitu:
1.    Inspeksi: memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian tertentu untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin, listrik, dan karakteristik lain untuk standar yang pasti.
2.    Kalibrasi: mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam akurasi untuk material atau parameter perbandingan untuk standar yang pasti.
3.    Pengujian: pengujian   secara   berkala   (periodic)   untuk   dapat   menentukan pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan listrik.
4.    Penyesuaian: membuat penyesuaian secara periodik untuk unsur variabel tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal.
5.    Servicing: pelumasan secara periodik, pengisian, pembersihan, dan seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari kegagalan yang baru.
6.    Instalasi: mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau siklus waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat toleransi yang ditentukan.
7.    Alignment:  membuat  perubahan  salah  satu  barang  yang ditentukan  elemen variabel untuk mencapai kinerja yang optimal.


 Menurut   Jay  dan   Barry   Render (2004),  pemeliharaan  korektif (Corrective Maintenance)    adalah:  “Remedial   maintenance   that   occurs   whenequipment  failsand  must  be repaired on an emergency or priority basis”. Pemeliharaan ulang yang terjadi akibat peralatan yang rusak dan harus segera diperbaiki karena keadaan darurat atau karena merupakan sebuah prioritas utama. Hubungan pengeluaran biaya antara preventive maintenance dengan breakdown maintenance seperti pada Gambar 3.1.  
Pemeliharaan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka pendek yang mungkin   timbul  diantara   pemeriksaan,  juga  over haul  terencana. Oleh  karena itu,  dalam pelaksanaan  pemeliharaan  antara  terencana  yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik, perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan,   sistem    organisasi  untuk    perencanaan    yang   efektif,   dan  estimasi pekerjaan  (Asyari,    2007).
Jadi  pemeliharaan   terencana merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu menganggur mesin.  Keuntungan  dari pemeliharaan korektif antara lain:
1.    Pengurangan pemeliharaan darurat,
2.    Pengurangan waktu nganggur,
3.    Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksi,
4.    Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan produksi,
5.    Memperpanjang waktu antara overhaul,
6.    Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian sediaan,
7.    Meningkatkan efisiensi mesin,
8.    Memberikan pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan,dan
9.    Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin.

3.6.2 Pemeliharaan tak terencana (Unplanned Maintenance)
Pemeliharaan tak terencana adalah yaitu pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu dan segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. (Anthony, 1992). Pada umumnya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali  maka  diperlukannya  perbaikan  atau   pemeliharaan. 

3. 7  Hubungan Pemeliharaan Dengan Proses Produksi
Pemeliharaan menyangkut juga terhadap proses produksi sehari-hari dalam menjaga agar seluruh fasilitas dan peralatan perusahaan tetap berada pada kondisi yang baik dan siap selalu untuk digunakan. Kegiatan hendaknya tidak mengganggu jadwal produksi. Untuk kelancaran proses produksi, maka kegiatan pemeliharaan yang harus dijaga dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.     menambah jumlah peralatan dan perbaikan para pekerja bagian pemeliharaan, dengan demikian akan di dapat waktu rata-rata kerusakan dari mesin yang lebih kecil,
2.     menggunakan pemeliharaan pencegahan, karena dengan cara ini dapat mengganti parts yang sudah dalam keadaan kritis sebelum rusak,
3.     diadakannya suatu cadangan di dalam suatu sistem produksi pada tingkat kritis, sehingga mempunyai suatu tempat paralel apabila terjadi kerusakan mendadak, dengan adanya suku cadangan ini, tentu akan berarti adanya kelebihan kapasitas terutama untuk tingkat kritis tersebut, sehingga jika ada mesin yang mengalami kerusakan, perusahaan dapat berjalan terus tanpa menimbulkan adanya kerugian karena mesin-mesin menganggur,
4.     usaha-usaha untuk menjadikan par pekerja di bidang pemeliharaan ini sebagai suatu komponen  dari  mesin-mesin  yang  ada,  dan  untuk  menjadikan  mesin tersebut sebagai suatu komponen dari suatu sistem produksi secara keseluruhan,
5.     mengadakan percobaan untuk menghubungkan tingkat-tingkat sistem produksi lebih cermat dengan cara mengadakan suatu persediaan cadangan diantara berbagai tingkat produksi yang ada, sehingga terdapat keadaan dimana masing- masing tingkat tersebut tidak akan sangat tergantung dari tingkat sebelumnya.

3. 8  Analisa Kebijakan Pemeliharaan
Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam perusahaan adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Kurniawan, H 1999), Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan adalah:
1.      Menghitung  rata-rata  umur  mesin  sebelum  rusak  atau  rata-rata  mesin  hidup dengan cara: Rata-rata mesin hidup =∑ (bulan sampai terjadinya kerusakan setelah perbaika n  X  probabilitas terjadinya kerusakan).
2.      Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan breakdown:







3.      Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan  pemeliharaan preventive: Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode, menggunakan rumusnya:
 






3. 9 Rangkuman

1.      Tujuan dari perawatan industri, adalah menjamain kesiapan operasional dari seluruh peralatan industri yang diperlukan dalam setiap waktu, baik unit peralatan cadangan dan lainnya.
2.      Peranan dari perawatan adalah untuk menjaga kesetabilan proses operasional, yang berguna untuk mengurangi terjadi perbaikan darurat sehingga anggaran perawatan dapat dikendalikan.
3.      Produksi  yang tinggi dari dari suatu industri  secara kontinyu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan bagi industri-industri lain yang satu komplek/group.
4.      Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam suatu industri, maka keseimbangan dari industri lain yang satu komplek/group akan terganggu dan pendataan harus dilakukan kembali.
5.      Untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi, maka kelangsungan operasi harus harus dijaga.
6.      Pekerja lapangandan bengkel sangat diperlukan dalam perawatan, dengan berbagai kegiatan yang harus dilakukan seperti: penyetelan/pembongkaran mesin dan melakukan modifikasi dilapangan bila diperlukan.

3. 10  Daftar Pustaka

1.      Anthony, C (1992), Teknik Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan, Erlangga, Jakarta.
2.      Ansyari  D (2007),    Manajemen  Pemeliharaan  Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Jakarta.
3.      Badger L.Walter & Julius, T.Banchero,”Introduction To Chemical Engineering”,   International  StudentEdition.
4.      Dhillon (2006),  “maintainability, maintenance, and reliability for engineers”.
5.      Heizer Jay and Render, Barry, (2001), operation management, practice hall, sixth edition).
6.      Jay dan Barry Render. (2004). Operations Management. New Jersey: Pearson.
7.      Keith (2002), “An introduction to predictive maintenance” practice hall.

Comments

Popular Posts