manajemen perawatan industri
BAB III
MANAJEMEN PERAWATAN INDUSTRI
3.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan membahas perkembangan perawatan industri, yang mana teknologi ini diharapkan dapat meminimalkan seringnya dilakukan pembongkaran mesin di pabrik (shutdown) dan ini dipelajari melalui pendekatan ilmiah untuk meningkatkan effesiensi pabrik dan mencegah dampak lingkungan yang disebabkan oleh kerusakan pabrik tersebut.
Perawatan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan,bahwa :
- fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi,
- peralatan yang digunakan terus untuk dapat berproduksi adalah hasil adanya
perawatan,
- aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan, bahan pekerjaan, cara penanganan dll, dan
- aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.
3. 1. 1 Tujuan khusus
Setelah menyelasaikan bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang:
1. Pentingnya arti perawatan terhadap peralatan industri untuk menjaga stabilitas produksi dan kualitas mesin produksi.
2. Kemampuan menganalisa jenis kerusakan, dapat menjaga keselamatan pekerja terhadap peralatan.
3. Mengenal bentuk perawatan dan sistem pemeliharaan, baik sistem pemeliharaan rutin atau setalah terjadi kerusakan.
4. Penting kelangsungan produktifitas produksi terhadap umur pabrik dapat terjaga.
3. 2 Tujuan Perawatan.
Kegiatan perawatan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi, perawatan mempunyai tujuan:
a. Memperpanjang usia kegunaan dari semua peralatan industri, hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian.
b. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain:
- selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
- tidak rusak selama produksi berjalan.
- dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diingikan.
- menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan sebagainya.
- Menjamin keselamatan terhadap tenaga kerja/orang yang menggunakan sarana alat-alat industri tersebut, dapat menghemat waktu, biaya dan material karena
peralatan terhindar dari kerusakan besar.
- Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari sedini mungkin, karena terjadinya pada atau timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal dapat segera dicegah.
3. 3 Peranan Perawatan
Bahwa kegiatan perawatan dalam industri bukan suatu kegiatan yang hanya
memboroskan dana membuang buang waktu saja, melainkan justru sebagai penunjang untuk menjaga kestabilan dari proses kegiatan operasional. Adapunkeuntungan –keuntungan dariperawatan yang baik adalah:
a. berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat,
b. tenaga kerja pada bidang perawatan dapat lebih efisien,
c. kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien,
d. memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti, dan
e. anggaran perawatan dapat dikendalikan.
3. 4 Bentuk-bentuk Perawatan
3. 4. 1 Sistem pemeliharaan sesudah rusak (breakdown maintenance)
a) Pada mulanya di industri kimia dan industri-industri semua pemeliharaan pabrik
dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang sudah rusak, baru perawatan dilakukan sesegera mungkin. Hingga akhirnya para insinyur pemeliharaan tidak punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan mendasar dalam usaha untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin seperti pekerjaan - pekerjaan perbaikan lainnya (repair work). Konsep dasar pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik hingga kalau boleh dapat kembali ke keadaan aslinya dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah. Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya perbaikan yang dilakukan pada keadaan yang benar-benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini pekerja-pekerja pemeliharaan hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.
b) Jika kiln memakai sistim ini kerusakan mesin atau equipmen akan terjadi berkali kali dan frequensi kerusakannya hampir sama saja setiap tahunnya.Artinya beberapa mesin atau equipmen pada pabrik tersebut ada yang sering diperbaiki. Pada pabrik yang beroperasi secara terus menerus, dianjurkan untuk menyediakan cadangan mesin (stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.
c) Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file informasi. Data dan file informasi untuk perbaikan mesin/equipmen ini harus dijaga oleh seorang insinyur yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
d) Sistim ini untuk pembongkaran pabrik tahunan tidak dipakai karena pada saat dilakukannya penyetelan dan perbaikan, unit-unit cadanganlah yang dipakai, sehingga memerlukan tenaga kerja tetap yang sangat banyak dibandingkan dengan sistim lain.
e) Sistim yang sudah ketinggalan jaman ini merupakan sistim perencanaan yang tidak sistimatik secara keseluruhannya.
3. 4. 2 Sistem pemeliharaan rutin ( preventive maintenance).
a) Pada sistim pemeliharaan breakdown kita sudah merasakan perlunya melakukan pemeriksaan atau perbaikan pada mesin-mesin atau equipmen yang berbahaya pada operasi keseluruhan pabrik, biaya perbaikan akan dapat diminimalkan bila telah kita ketahui kerusakan tersebut secara dini.
Tipe pemeriksan dan perbaikan preventiv ini dibuat dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya. Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodi dan padasaat yang tepat pada semua mesin‑mesin/peralatan adalah dapat diramalkannya totalperbaikan pada seluruh sistim pabrik oleh parainsinyur pemeliharaan. Selanjutnyabila kesalahan atau kerusakan mesin/equipmen dapat diramalkan lebih awal dengan melihat phenomena kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara, dan lain-lain. Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan yang lebih fatal. Biaya perbaikan dan mesin/equipmen tidak beroperasi dapat diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan setelah mesin itu rusak total.
b) Sistim pemeliharaan pabrik meliputi rencana inspeksi dan perbaikan secara periodik. (periode inspeksi dan perbaikan dapat berbeda tergantung pada tipe mesin dan penting tidaknya pencegahan kerusakan tersebut) dengan perbaikan pabrik atau ramalan kerusakan mungkin hingga dapat diketahui perlu tidaknya dilaksanakan pekerjaan perbaikan sebelum kerusakan yang lebih serius terjadi.
c) Aspek yang terpenting dari pemeliharaan rutin adalah dapat diramalkannya umur mesin/equipmen tersebut.
d) Pendeteksian keadaan yang tidak normal pada mesin/equipmen sedini mungkin dilakukan oleh group inspeksi yang berada dibawah bagian pemeliharaan. Tetapi bantuan dan laporan dari orang orang group produksi akan sangat membantu bagian pemeliharaan, hingga dapat dibuat perencanaan yang optimum. Group perencanaan dan inspeksi adalah merupakan bagian dari sistim pemeliharaan rutin. Group ini melakukan pemeriksaan rutin pada mesin‑mesin dan equipmen dan pada saat pembongkaran
mesin, menyiapkan inspeksi dan membuat rencana perbaikan, termasuk pengontrolan dan pengembangan teknis dari equipmen tersebut.
e) Jika pembongkaran pabrik yang tidak diharapkan dan kerusakan mesin/
equipmen berkurang atau turun, kebutuhan jumlah operator dan pergantian tugas jaga mesin akan berbeda pada tingkatan ini. Pengurangan kemungkinan kerusakanmesin/equipmen merupakan tujuan yang paling dari pemeliharaan sistim preventiv, tetapi kemajuan perkembangan bahan/ peralatan tidak sejalan denganperkembangan pemeliharaan sistim preventiv. Sistim pemeliharaan ulang (corrective maintenace) berikut ini untuk mengatasi masalah tersebut. Bila pemeliharaan rutin dilaksanakan dengan baik, maka beberapa mesin cadangan yang ada akan menganggur/tidak terpakai karena umur mesin akan bertambah panjang hingga perbaikan hanya perlu dilakukan pada saat dilakukannyapembongkaran mesin - mesin skala besar dipabrik tersebut (turn around), maka mesin-mesin boleh ditiadakan yang artinya akan mengurangi biaya perawatan.
f) Data dan informasi sehubungan dengan inspeksi dan perbaika mesin/equipmen
akan terekam dengan sistimatis dan ini merupakan data dasar untuk merumuskan rencana – rencana pemeliharaan selanjutnya dan peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh bagian perencanaan dan inspeksi. Data ini merupakan masukan yang sangat akurat untuk bagian pergudangan yang mengurusi suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan rutin.
g) Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga kerja pemeliharaan harian dapat dikurangi hingga 60% dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.
h) Pengembangan ilmiah dari pemeliharaan produktif pada tahun-tahun yang lalu berdampak terhadap sistim pemeliharaan rutin yang menggunakan konsep tero-teknologi. Jika kita pertimbangkan umur dari seluruh mesin-mesin yang ada dalam pabrik pertama konsruksi pabrik harus disertai dengan studi kelayakan kemudian baru pabrik itu dibangun, dan kemudian baru mulai produksi komersialnya. Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika produksi menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika biaya produksi tinggiakan kalah bersaing dengan pabrik ‑pabrik yang masih baru.
Maka pabrik tersebut harus diganti atau di modifikasi secara mendasar. Pendekatan ilmiah yang menghasilkan kembalinya modal secara maximum tenaga kerja dan bahan-bahan yang dibuat di pabrik tersebut merupakan tero-teknologi.
i) Aspek-aspek yang penting dari tero-teknologi adalah sebagai berikut:
- Umur pabrik yang direncanakan dan teknologi yang dipakai pada pabrik tersebut,
ditentukan oleh siklus produksi, kecepatan penyerapa teknologi baru, dan sumber daya manusia yang menjalankan teknologi ini. Umur pabrik mungkin tidak
panjang seperti pabrik percobaan yang mana dibangun dan dijalankan hanya untuk beberapa tahun saja. Ada pabrik-pabrik yang dapat beroperasi hingga 50 tahun. Umur pemakaian pabrik yang berbeda merupakan faktorfaktor yang penting untuk menentukan perencanaannya dan sistim pemeliharaan mana yang cocok dan terbaik untuknya.
- Type dan kesulitan pemeliharaan dari suatu secara mendasar ditentukan oleh proses asli dan perencanaan mekanik dari pabrik tersebut. Walaupun sistim teknologi pemeliharaan yang tercanggih dipakai, ini belum tentu dapat menghilangkan atau mengurangi masalah masalah tertentu bila kondisi proses tidak sesuai dengan bahan bahan konstruksi pada saat pabrik tersebut dibuat, juga bila perencanaan tata letak pabrik tanpamempertimbangkan pekerjaan lapangan pemeliharan. Pengalaman sangat dibutuhkan dan juga teknologi pemeliharaan merupakan hal-hal yang harus dipikirkan sebelum merencanakan pabrik.
‑ Biaya pembuatan atau modal awal dapat dikurangi bila bahagian pemeliharaan dapat memberikan informasi‑ informasi yang baik tentang masalahmasalah mesin/equipmen, pemasangan unit–unit cadangan dapat dibuat secara optimal. Selanjutnya dilakukan standarisasi jenis mesin dan suplier dan juga meningkatkan mutu barang tanpa menambah biaya hingga modal dapat dihemat dan juga biaya-biaya pemeliharaan selanjutnya.
3. 4. 3 Sistem pemeliharaan ulang (corrective maintenance).
a) Setelah beberapa tahun pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik, dari data –data inspeksi yang dilakukan rutin maka bisa umur dan biaya pemeliharaan dari masing ‑ masing mesin/equipmen dapat dikurangi. Dari informasi ini kitadapat menentukan prioritas unit mana yang harus segera diperbaiki.
b) Bagian inspeksi dan perencanaan, bekerja sama dengan bagian produksi dan pekerja lapangan akan menginformasikan kondisi masing ‑ masing mesin dan equipmen dengan cara sebagai berikut :
- bagaimana perencanaan aslinya, kapasitas dan apakah kinerja berubah setelah masa perawatan yang lama, suku cadang mana yang mudah rusak,
- adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut,
- mencari dimana letak permasalahan dari sistim tersebut menetapkan umur dari mesin mesin dan equipmen untuk menangkal munculnya masalah yang lebih besar.
c) Selanjutnya data‑data perbaikan dan pemeriksaan yang akan memungkinkan kitamendeteksi kemungkinan terjadinya kerusakan dan mempersiapkan kerja untukjenis kerusakan tersebut, akan menghasilkan prosedur perbaikan yang tepat dan dapat meminimalkan waktu yang dipakai untuk pekerjaan tersebut.
d) Sifat-sifat yang menonjol dari sistim pemeliharaan ulang adalah effisien serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian inspeksi dan para pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia, dan lain lain. Disini masalah yang muncul dilapangan dapat diatasi berkat adanya kerja sama dari seluruh bagian-bagaian yang ada dipabrik. Meminimalkan frequensi kerusakan pabrik setiap bulan dapatdengan cara menjaga kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin, proses dan lain-lain.
e) Informasi dari penyedia barang (supplier) mengenai barang-barang/bahan yang terbaru, ini akan sangat perencanaan selanjutnya tetapi pemakaian bahan-bahan ini harus kita mengerti benar dan disesuaikan dengan keperluan dasar pabrik.
f) Tugas dari seorang insinyur begian pemeliharaan tidak hanya sebatas merawat mesin dan equipmen yang ada saja. Tugasnya adalah memaximumkan keuntungan pabrik dengan mengurangi jumlah kerusakan mesin dan equipmen dan juga mengurangi biaya pemeliharaan, ini dilakukan dengan mempelajari atau mengembangkan teknologi yang terbaru.
g) Konsep pembiayaan pada pengembangan bahan untuk suku cadang mesin atauequipmen tertentu adalah sangat penting dan orang yang ahli bahan harus dengan bahagian pemeliharaan. Awalnya pada pemeliharaan ulang, tenaga kerja tambahan dan penanaman modal diperlukan, tetapi modal tersebut akan kembali dalam waktu yang singkat dengan dinaikkannya pelayanan, bertambahnya penurunan kerusakan, terjadinya penurunan biaya perbaikan, serta bertambah panjangnya umur dari fasilitas-fasilitas tersebut.
h) Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik mengikuti konsep terbaru yaitu pabrik besar yang terpadu di dalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan lagi mesin-mesin atau equipmen cadangan, disini kondisi masing-masing mesin/equipmen sangat terjamin, ini disebabkan karena pemeliharaan ulang dijalankan. Tenaga kerjauntuk pemeliharaan harian dapat ditekan hingga 50% dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.
3. 4. 4 Sistim pemeliharaan produktif
a) Sistim pemeliharaan yang telah diuraikan di atas mempunyai asumsi dasar, bahwa makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh, bila effisiensi yang tinggi tadi tidak membawa keuntungan yang diinginkan, maka konsep baru dari sistim pemeliharaan perlu dipikirkan, dibawah kondisi ini konsep baru mungkin diperlukan:
- bila produksinya maximum, hingga pasar tidak dapat membelinya,
- pabrik pabrik tertentu tidak memerlukan pemeliharaan yang rutin, seperti pabrik
lem, misalnya,
- jika suatu pabrik didirikan pada daerah komplex industri dimana fasilitas- fasilitas penunjangnya telah disediakan, maka dalam hal ini fasilitas - fasilitas penunjang untuk pabrik kita bisa lebih lagi.
b) sistim pemeliharaan yang baik adalah berbeda untuk masing ‑ masing pabrik karena masing-masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya.
c) sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim pemeliharaan itu sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini adalah konsep pemeliharaan produktif. Pengurangan kerusakan yang tidakdiingini merupakan elemen yang sangat penting bagi semua tipe sistim,pengurangan ini dapat diperoleh dengan teknologi yang mampu mengidentifikasi umur mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.
d) kerjasama yang baik diantara bahagian perencanaan, bahagian inspeksi dan bahagaian produksi harus dijaga untuk mengoptimumkan sistim yang dipakai pada pemeliharaan produktif. Tujuan dari pemeliharaan atau perencanaan lain adalah untuk merencanakan pemeliharaan dari masing‑ masing fasilitas yang ada sesuai dengan umur masa pakainya untuk mengurangi biaya pemeliharaan tahunan, dengan cara pendekatan inspeksi dan pekerjaan perbaikan pada waktu diadakannya pembongkaran pabrik tahunan atau pemeliharaan yang lain-lain.
e) optimisasi perencanaan biaya pemeliharaan untuk pekerja lapangan pada saat
pembongkaran pabrik dan pekerjaan pemeliharaan harian dapat dievaluasi langsung melalui sifat-sifat dari pabrik.
f) keperluan memasang mesin cadangan/equipmen ditentukan oleh hasil dari konsep pemeliharaan produktif. Biaya tambahan untuk unit-unit cadangan dapat ditentukan dengan membandingkan biaya investasi dengan uang yang kembali dalam memakai sistim pemeliharaan rutin untuk seluruh mesin yang ada dalam pabrik tersebut.
g. secara umum mesin-mesin atau equipment yang mahal diharapkan dapat berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharan tersebut, hingga mesin-mesin atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.
3. 5 Instruksi Umum Manajemen Perawatan
3. 5. 1 Pentingnya pekerjaan pemeliharaan industri
a. Produksi yang tinggi dari beroperasi industri secara kontinyu dan pada kapasitas
penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk industri itu sendiri tetapi juga keuntungan bagi industri‑industri lainnya yang berada dalam satu
komplek tersebut. Misalnya pabrik pabrik kimia yang bersekala besar yang merupakan induk beberapa pabrik dalam satu komplek yang modern, kerusakan atau operasi yang tidak maksimum pada suatu industri dalam komplek tersebut akan menyebabkan kehilangan produksi yang besar secara total dari komplek itu, yaitu bila produksi menurun maka bahan baku akan berlebih dan rusak. Dari masalah ini orang yang terlibat pada operasi industri harus berusaha
dengan segala upaya agar menjaga dan merawat kesinambungan dari beroperasinya pabrik.
b. Untuk mendapatkan kondisi operasi industri yang optimal maka fakto‑ faktor berikut ini penting:
- memastikan kapasitas industri sesuai dengan perencanaan dan jugaperawatannya,
- menjaga kesinambungan operasi dan perawatan,
- mengefesiensikan operasi dan perawatan,
Industri pengolahan petro kimia, atau industri pupuk berskala besar dimana pada produksi harian sangat dipengaruhi oleh keadaan bahan baku dan produktifitas dari industri-industri hilirnya seperti pabrik ethylene, pabrik mesin, pabrik pupuk, pabrik penyediaan air minum dan banyak lagi pabrik-pabrik kimia lain. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam pabrik tersebut, maka keseimbangan dari seluruh pabrik-pabrik yang ada dalam komplek tersebut akan terganggu dan pendataan harus dilakukan kembali untuk memperbaiki keseimbangan produksi dan juga penyediaan bahan baku. Maka sedikit-dikitnya 330 hari operasi adalah yang sesuai untuk pabrik-pabrik normal dan perencanaan pembongkaran tahunan diperlukan sedikit- dikitnya setahun sekali, sekalian pembersihan kiln dapat memastikan efisiensi pabrik dan memeriksa peralatan, dan juga mesin-mesin.
Pelatihan yang berkesinambungan pada bagian perawatan industri adalah hal penting untuk mendapatkan pengalaman dan mengumpulkan informasi untuk merencanakan perawatan pabrik yang lebih sistimatis. Secara umum pekerjaan perawatan dikatagorikan dalam dua cara sebagai berikut :
a. Perawatan setelah terjadi kerusakan (breakdown maintenance).
Pemeliharaan breakdown ini meliputi perbaikan atau modifikasi dari equipmen dan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan saat operasi.
b. Perawatan rutin (preventive maintenance).
Perawatan rutin ini dilakukan dengan mengontrol dan merawat equipmen sehingga tidak terjadi kerusakan atau berubah fungsinya mesin-mesin tersebut. Disini terlihat bahwa metode pemeliharaan yang kedua adalah lebih ekonomis dari pada metode yang pertama, karena pada metode yang pertama kemungkinan kerusakan mesin sangat besar sekali dan tidak dapat diramalkan. Jadi sangatlah dianjurkan untuk memeriksa setiap equipmen tanpa harus mempersoalkan apa pemeliharaan preventive atau breakdown ini bergantung pada keperluan produksi. Jadi catatan perawatan/pemeliharaan yang rinci dan laporan-laporan dari masing-masing equipmen harus diperiksa secara hati-hati hingga kita mempunyai waktu yang sesuai untuk memperbaiki atau menggantinya. Untuk tujuan ini, kondisi operasi dari masing- masing mesin dan equipmen harus difahami sepanjang waktu dengan melakukan pemeriksaan rutin, dan menjaga operasi pabrik berjalan secara kontinyu.
3. 5. 2 Produktifitas tahunan yang tinggi
Untuk mendapatkan produktifitas tahunan yang tinggi, maka kelangsungan operasi sepanjang tahun harus dijaga. Maka seluruh jajaran manajemen harus meningkatkan teknik-teknik pengawasan industri dan memberikan pelatihan pada para pekerja sehubungan dengan teknik-teknik perewatan/pemeliharaan dan operasi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan operasi dan pemeliharan yang baik pada suatu industri adalah sebagai berikut:
a. Organisasi dan sistimatisasi dari pemeliharaan industri dan operasinya,
b. Pengawasan operasi industri,
c. Pengawasan pemeliharaan industri,
d. Pengawasan keselamatan kerja,
e. Pengawasan pergudangan (suku cadang, bahan, bahan kimia pelumas),
f. Pengawasan biaya (produksi, pemeliharaan),
g. Pengawasan personal (pekerja).
3. 5. 3 Menjaga kapasitas produksi pabrik.
Orang-orang yang terlibat dalam bahagian pemeliharaan mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kapasitas industri tetap (tidak naik turun), maka bahagian pemeliharaan harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. mencatat dan menganalisa data-data sejarah pemeliharaan,
b. membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan,
c. menganalisa keadaan tidak normal dari equipmen atau unit-unit yang ada,
d. rapat harian dengan bahagian produksi,
e. kerjasama dengan bahagian produksi, f. memeriksa dan melaporkan pemakaian dan bahan bahan pemeliharaan (suku cadang, bahan, dan pelumas),
g. menganalisa pemakaian bahan tersebut,
h. merencanakan program pemeliharaan dan skedul,
i. mencatat semua kegiatan inspeksi, perbaikan, dan pekerjaan memodel kembali, j. memodifikasi buku-buku petunjuk inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan, dan k. memeriksa effisiensi equipmen dan unit-unit.
Perlunya pekerjaan pemeliharaan pada mesin/peralatan bertujuan untuk mengurangi biaya produksi antara lain:
a. Manajemen dari perusahaan dalam industri secara terus menerus berusaha untuk mengurangi biaya-biaya produksi. Beberapa pengurangan dari biaya produksi dapat dilakukan dengan mengurangi biaya tetap atau biaya yang lain-lain dari biaya produksi itu sendiri.
b. Pegurangan biaya lain-lain dapat diperoleh dengan memaksimalkan pemakaian bahan mentah dan bahan-bahan pendukung lainnya. Untuk mengurangi biaya-biaya lainnya langkah-langkah berikut perlu diperhatikan:
- minimalkan pembongkaran mesin-mesin yang ada dalam pabrik tersebut,
- jaga produksi agar tetap pada produksi puncak,
- kembangkan teknik-teknik baru dan minimalkan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu.
Sebaliknya langkah-langkah untuk mengurangi biaya-biaya tetap adalah sebagai berikut:
a. minimalkan biaya-biaya pemeliharaan termasuk biaya pekerja untuk pemeliharaan tersebut,
b. minimalkan biaya operator mesin, dan
c. minimalkan biaya-biaya pekerjaan lembur.
3. 5. 4 Hal-hal yang penting dalam manajemen pemeliharaan.
a. Frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk upah. Secara umum, penurunan kerusakan akan mengakibatkan naiknya eksistensi pabrik dan makin berkurangnya pembiayaan untuk perbaikan.
b. Untuk meminimalkan kerusakan pada pabrik, item-item yang dipilih harus benar-benar penting dan jika salah dapat berakibat fatal untuk keseluruhan industri tersebut. Setelah memilih item tersebut maka target selanjutnya adalah untuk melaksanakannya. Biaya tambahan yang dipakai untuk peningkatan industri akan menghasilkan pengembalian modal yang pasti, dan juga mengurangi biaya-biaya lain untuk jangka waktu selanjutnya.
c. Penaksiran biaya-biaya pemeliharaan.
Defenisi 'M' Biaya pemeliharaan, selama pemeliharaan itu dilaksanakan.‘T’ Biaya, pemeliharaan sepanjang tahun. M/T dapat bervariasi diantara 10 sampai 60% bergantung pada tipe pabriknya. Perbandingan optimum dari masing-masing industri ditentukan berdasarkan pertimbangan biaya perawatan yang terendah.
d. Keuntungan melakukan pekerjaan sebanyak mungkin pada saat pembongkaran pabrik tahunan. Teknologi equipmen dan mesin-mesin dewasa ini memungkinkan mesin atau equipmen tersebut beroperasi selama setahun tanpa harus diadakan pembongkaran, mempertimbangkan fakta ini dan juga kehadiran dari banyaknya industri kimia, petro kimia, pabrik-pabrik pendukung, industri penyulingan dan industri-industri lain, cara yang paling mungkin untuk meningkatkan kinerja industri adalah dengan melakukan pengawasan total dan perbaikan seluruh equipmen dan mesin-mesin pada saat diadakannya pembongkaran pabrik tahunan. Anggap bahwa prosedur perbaikan dan pemakaian bahan tidak mengalami kesalahan, maka industri tersebut harus dapat berjalan setahun penuh tanpa harus membongkar mesin. Kerusakan dan perbaikan yang terjadi sebelum tiba saatnya pembongkaran tahunan bisa disebabkan oleh kesalahan pada waklu perbaikan, kesalahan bahan, atau terjadinya kecelakaan pada wakru operasi. Pekerjaan modifikasi yang besar dapat dilakukan pada saat pembongkaran tahunan industri, dan harus direncanakan dengan baik jauh-jauh hari, maka pekerjaan tersebut tidak memerlukan hari kerja tambahan. Selanjutnya, efektifitas kerja dari para mekanik harus tinggi selama dilakukannya pembongkaran industri tahunan tersebut. Jadi bisa dikatakan jika pada saat-saat operasi industri normal mekanik bekerja dengan efektifitas 30%, maka pada saat pembongkaran tahunan efektifitasnya harus dinaikkan sampai dengan 70%. Ini dapat terjadi karena waktu yang diperlukan untuk persiapan, memastikan keselamatan kerja, memeriksa daerah-daerah yang berbahaya dan lain-lain akan makin berkurang. Maka jika kita anggap jumlah pekerjaan pada tahun-tahun sebelumnya sama, tetapi total jumlah pekerja dapat kita kurangi jika kita tumpukan pekerjaan-pekerjaan tersebut pada saat dilaksanakannya pembongkaran tahunan.
e. Memperpanjang umur industri dan meramalkan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi. Konsep dari perawatan tergantung pada umur yang diharapkan dari masing-masing industri atau fasilitas dan euipmennya. Bila umur yang diharapkan dari pabrik tersebut pendek, maka konsep optimum perawatannya akan berbeda. Meningkatkan kemampuan teknik dan meningkatkan kualitas bahan untuk meminimalkan kerusakan rasanya tidak diperlukan jika pabrik tersebut akan ditutup dalam waktu yang singkat.
f. Data dan pengumpulan informasi, data yang dikumpul dari pabrik secara harian, periodik, tahunan merupakan dasar informasi untuk sistim pemeliharaan yang baik. Data teknik, gambar-gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan data mentah yang penting. Aspek yang terpenting dari pengumpulan dan penyimpanan data adalah terorganisasinya seluruh sistim dengan baik. Data yang dikumpul oleh bahagian pemeliharaan akan sangat berguna kepada bagian-bagian lain seperti bagian produksi, pergudangan, proyek dan lain-lain. Jika ada pengembangan atau penemuan-penemuan baru harus segera diinformasikan ke bagian-bagian lain untuk memastikan pengadaan barang yang terbaik pada bahagian pembelian dan bahagian keuangan. Semua data-data pembongkaran pabrik tahunan termasuk keuangannya dilaporkan pada bahagian-bahagian yang bertanggung jawab untuk menyusun dan merencanakan biaya perbaikan selanjutnya. Yang paling penting rencana pengembangan harus diperlihatkan pada bahagian produksi dan bahagian teknik agar bahagian ini dapat memberi komentarnya. Usulan untuk merubah tata cara perbaikan atau syarat-syarat teknisi harus disiapkan dan didiskusikan dengan penyelia (supervisor) yang bertanggung jawab pada bidang tersebut.
g. Pengawasan pekerjaan pemeliharaan harus merupakan suatu pekerjaan yang terintegrasi. Aliran kerja sejak mulai dari pemeriksaan, perbaikan, pengawasan kerja dan pengawasan kinerja mesin sebaiknya ditanggung oleh seorang pekerja. Ini akan memberi effek untuk lebih effesiennya pekerjaan untuk menghasilkan operasi pabrik yang baik.
3. 5. 5 Tugas-tugas pemeliharaan
Tugas dalam pemeliharaan dapat berupa tugas langsung, yang pada dasarnya sebagai berikut :
a) perencanaan dan penugasan,
b) pemeriksaan dan pengawasan,
c) pengawasan bahan,
d) pekerjaan lapangan dan bengkel.
Tugas - tugas yang disebutkan di atas dapat dibagi dalam spesialisasi
dan tanggung jawab dari masing-masing tugas adalah:
1. Perencanaan dan penugasan
- menerima dan mengumpul semua permintaan-permintaan kerja,
‑ mendaftarkan dan mengklassifikasikan semua permintaan ‑ permintaan kerja yang di terima,
- menyiapkan permintaan-permintaan kerja pemeliharaan tersebut,
- mempelajari dan membuat pembagian kerja, dan penempatan pekerja pada lokasi yang sesuai,
- menyiapkan dan membuat perintah-perintah kerja,
- mengecek dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan,
- menyetujui semua permintaan kerja di atas dan juga permintaan-permintaan kerja harian,
- memonitor semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan juga kemajuannya,
- mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai,
- menerima dan menyimpan jam kerja yang sebenarnya dan juga catatan equipmen yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai,
- melaporkan pada bagian gudang perubahan pemakaian suku cadang, bahan habis pakai, dan pelumas yang dipakai pada pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan,
- menerima dan menyimpan laporan status bahan dan permintaan pembelian bahan dari bagian gudang,
- menyiapkan, menjaga dan mengatur rencana untuk perbaikan pemeliharaan atau pembongkaran secara besar-besaran,
- menjaga kestabilan dan mengkoordinasi biaya pemeliharaan tahunan,
- menganalisa kinerja pemeliharaan keseluruhan,
- menyiapkan dan menyetujui laporan‑laporan, mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari equipmen dan fasilitas nyakepada orang-orang teknik.
2. Pemeriksaan dan pengawasan.
Untuk pernbongkaran mesin yang dilakukan secara regular atau periodik perlu:
- siapkan, jaga dan pertimbangkan kembali program-program pembongkaran mesin periodik atau regular, pemeriksaan atau bahan khusus dari bahagian teknikal atau perencanaan sangat diharapkan,
- siapkan, laksanakan pemeriksaan dan permintaan pembongkaran mesin di bengkel,
- menerima permintaan pemeriksaan dari bagian produksi dan dari bagian-bagian lain yang terkait, siapkan, laksanakan pekerjaan- pekerjaan pemeriksaan dan laporkan pemerikasaan itu kepada bagian yang memerlukannya,
- siapkan dan laksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing pekerjaan pemeliharaen dan perbaikan, juga siapkan laporan akhir pemeriksaan dan masing-masing pekerjaan pemeliharaan tersebut,
- buat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan bengkel sehubungan dengan tatacara perbaikan equipmen yang adadi pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai,
- buat tata cara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan darurat dan pembahagian kerjanya,
- buat aturan pemeriksaan equipmen dalam keadaan darurat,
- siapkan laporan pemeriksaan,
- siapkan dan simpan catatan kerusakan-kerusakan mesin untuk semua equipmen dalam pabrik catat item-item pemeliharaan yang besar-besar dari equipmen dan sistim pepipaan,
- analisa dan sarankan tatacara pemeliharaan yang sesuai berdasarkan catatan data-data dari mesin-mesin tersebut,
- minta dan terima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu pemeriksaan dilakukan dan juga bahan habis pakai,
- pelajari dan usulkan perbaikan atau modifikasi peralatan industridan fasilitas- fasilitasnya, agar lebih baik sesuai dengan yang diperlukan oleh bagian teknik,
- pelajari dan buat rencana pemeriksaan tahunan dan jaga biaya pemeriksaan tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang regular, perbaikan mesin dan pembongkaran tahunan,
- analisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan buat laporan-laporan inspeksi dan saran-saran, untuk pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan tanpa merusak/menghentikan jalannya mesin seperti, analisa getaran, pemeriksaan oli, pemeriksaan tali kipas dan bahan dan lainnya,
- siapkan, jaga dan pikirkan kembali rencana-rencana pemeriksaan khusus dan tata caranya,
- menerima permintaan pekerjaan khusus, laksanakan pekerjaan- pekerjaan tersebut dan laporkan hasilnya bagian perencanaan, bagian pemeriksaan, bagian produksi dan bagian-bagian lain yang berhubungan,
‑ pelajari dan siapkan saran‑saran untuk pemeriksaan khusus kebahagian perencanaan, pemeriksaan bengkel dan lain-lain,
- pelajari dan siapkan tata cara pemeriksaan khusus dalam keadaan darurat,
- rencanakan dan buat tata cara pemeriksaan khusus untuk equipmen pabrik dan fasilitas nya,
- meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai,
- merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga agar biaya pemeriksaan tahunan tetap stabil,
- analisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus,
- jaga dan tingkatkan kemampuan teknik dari para pekerja,
- menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang lama.
3. Pengawasan bahan.
- pelajari, rencanakan, dan laksanakan tatacara pengawasan bahan dari suku cadang, bahan habis pakai, pelumas yang diperlukan pada pemeliharaan ditinjau dari metode statistik untuk semua pemakaian bahan,
- menerima dan memeriksa semua permintaan - permintaan bahan untuk pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian perencanaan dan pemeriksaan, beberapa permintaan bahan mungkin dapat disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian bengkel,
- menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan hariandan bulanan dari bahagian pergudangan,
- menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya,
- mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan pembelian bahan untuk suku cadang yang baru, bahan habis pakai, pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku cadang, bahan habis pakaidan pelumas. mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga spesifikasi bahan tersebut,
- memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan suku cadang, pabrikasi dan juga modifikasi,
- menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang menjual bahan-bahan yang terbaru,
- tinjau dan pertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas seminimum mungkin ada di gudang. Juga tinjau kembali jumlah dari pesanan bahan,
- tinjau dan rubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas.
4. Pekerjaan lapangan
Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan adalah pekerjaan seperti pembersihan, penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin, pekerjaan modifikasi dilapangan antara lain:
- menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan pembagian kerja dari bahagian pemeriksaan dan perencanaan,
- mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan perintah-perintah kerja yang diperlukan,
- bagikan, atur dan koordinasikan semua pekerjaan yang diterima dan bahagian perencanaan dan pemeriksaan,
- alokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan,
- siapkan dan minta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-mesin yang berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi,
- terima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi,
- terima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain yang diperlukan dari bahagian gudang,
- buat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan juga bahan lain yang diperlukan,
- siapkan dan hantar semua yang diperlukan, seperti suku cadang, bahan habis pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas kelapangan,
- minta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian pemeriksaan,
- untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel, listrik, atau instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini haruslah orang yang bahagiannya paling banyak jenis pekerjaannya,
- hitung dan jumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap pekerjaan,
- jumlahkan dan simpan semua jam kerja dan buat jam kerja yang sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pabrik
5. Pekerjaan bengkel.
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin dan pekerjaan-pekerjaan pabrikasi seperti:
- merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan di dalam bengkel dan menjaga peralatan-peralatan termasuk suku cadang, bahan habis pakai,
- menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja, pembagian tugas pada equipmen, sistim perpipaan, fasilitas kantor, kenderaan dan fasilitas-fasilitas lainnya,
- membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan yang ada dibengkel sesuai dengan permintaan kerja,
- merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pembongkaran mesin, pemeliharaan dan pembongkaran pabrik tahunan,
- merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam keadaan darurat,
- menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan- bahan lain yang diperlukan dari bahagian gudang,
- mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan seperti suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya bila diperlukan,
- siapkan laporan perbaikan dan laporkan ke bahagian yang bertanggung jawab,
- hitung dan jumlahkan jumlah jam kerja total dan biaya bahan habis pakai untuk masing-masing pekerjaan,
- jumlahkan, klassifikasikan dan buat laporan jumlah jam kerja yang sebenarnya dalam sebulan untuk semua pekerjaan,
- pelajari, tingkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.
Bagian-bagian yang mempunyai hubungan dalam pemeliharaan adalah:
a. produksi,
b. teknikal,
c. keselamatan kerja,
d. gudang,
e. pembelian, dan
f. keuangan.
Dari semua yang tersebut di atas mempunyai tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
a. Produksi
- mengawasi kondisi operasi pabrik, menentukan dan meminta pekerjaan pemeliharaan dengan berkonsultasi pada bagian-bagian lain yang terkait,
- mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan pekerjaan pengawasan,
- memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan berjalan baik dan memberi ijin masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan keselamatan karja untuk kerja-kerja pemeliharaan,
- melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti mengisolasi, mencuci equipmen dan pipa-pipa, juga melakukan analisa keselamatan kerja,
- memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada menyiapkan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan,
- teliti dan bantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan lapangan,
- terima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan lakukan pengetesan ulang,
- tanda tangani dan syahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai tersebut.
b.Teknikal
Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan biaya-biaya pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan, semua informasi tersebut:
‑ pelajari hal‑ hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi industry dan dapat menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan,
- pelajari dan siapkan modifikasi industri melalui penyelidikan seperti yang disebutkan pada item diatas dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian yang terkait,
- simpan data-data teknik dari semua mesin-mesin industri dengan baik,
- selidiki dan jaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan pemeliharaan.
c. Keselamatan Kerja.
- jaga keselamatan kerja pada saat berada diindustri khususnya pada daerah daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-larangan yang ada dan pastikan bekerja secara aman,
‑ siapkan dan beri peringatan ‑ peringatan keselamatan pada masing‑masing equipmen termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan dimulai,
- pelajari dan buat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas, peralatan keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru,
- hadiri atau kunjungi pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan, jika pekerjaan tersebut berbahaya,
- mintalah alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung (utility).
d. Penyimpanan bahan (material)
- bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi simpan di dalam gudang, bahan-bahan ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan, administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai, pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain,
- terima simpan dan syahkan bahan-bahan yang ada, dan laporkan kebahagian pembelian dan gudang,
- pelajari dan teliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan - bahan laporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian,
- periksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik,
- simpan catatan atau buku gudang.
e. Pembelian
- menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian,
- menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender,
- menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada bagian-bagian lain yang terkait,
- memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian-bagian lain yang terkait,
- mensyahkan permintaan pembelian,
- memeriksa lama waktu pengiriman borang,
- mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk bagian keuangan,
- mensyahkan tagihan pembayaran pada bagian keuangan,
- menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai harga-harga equipmen, bahan dan pelaksana kerja (kontraktor).
f. Keuangan.
- menerima semua permintaan bahan dari pekerjaan pekerjaan pemeliharaan,
- menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan,
- catat dan klassifikasikan item (a) dan (b) di atas untuk masing-masing equipmen,
- menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada bagian- bagian lain yang terkait,
- laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait,
- menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran kepada bagian keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan pembayaran.
3. 5. 6 Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.
Pemeliharaan langsung adalah, pekerjaan yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini termasuk item-item sebagai berikut:
a. pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi,
b. perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam keadaan terjadwal maupun tidak ,
c. perawatan skala kecil.
Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun tidak terjadwal. Perawatan tidak langsung adalah yang dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan yang berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi tidak langsung mempengaruhi operasi itu sendiri seperti.
a. peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi,
b. memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur tata letak equipmen, dan memindahkan equipmen, dan
c. penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk mesin-mesin cadangan.
Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat katalog, mengevaluasi, memonitor dan mengkontrol beban pekerjaan pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
3. 6 Klasifikasi Pemeliharaan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua:
- Pemeliharaan terencana (planned maintenance), dan
- Pemeliharaan tidak terencana (unplanned maintenance).
3. 6. 1 Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terorginir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu: Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) dan Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance
Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi berhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut menyebabkan cacat atau kerugian. Heizer, dkk. 2001) dalam bukunya “Operations Management”, preventive maintenance adalah: “A plan that involves routine inspections, servicing, and keeping facilities in good repair to prevent failure”. Sebuah perencanaan yang memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan dan menjaga agar fasilitas dalam keadaan baik sehingga tidak terjadi kerusakan di masa yang akan datang.
Pekerjaan dasar pada perawatan preventiv adalah: inspeksi, pelumasan, perencanaan dan penjadwalan, pencatatan dan analisis, latihan bagi tenaga pemeliharaan, serta penyimpanan suku cadang. sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan dapat terpenuhi pengunaannya.
Menurut Dhillon (2006), dalam bukunya “maintainability, maintenance, and reliability for engineers” ada 7 elemen dari pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) yaitu:
1. Inspeksi: memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian tertentu untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin, listrik, dan karakteristik lain untuk standar yang pasti.
2. Kalibrasi: mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam akurasi untuk material atau parameter perbandingan untuk standar yang pasti.
3. Pengujian: pengujian secara berkala (periodic) untuk dapat menentukan pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan listrik.
4. Penyesuaian: membuat penyesuaian secara periodik untuk unsur variabel tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal.
5. Servicing: pelumasan secara periodik, pengisian, pembersihan, dan seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari kegagalan yang baru.
6. Instalasi: mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau siklus waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat toleransi yang ditentukan.
7. Alignment: membuat perubahan salah satu barang yang ditentukan elemen variabel untuk mencapai kinerja yang optimal.
Menurut Jay dan Barry Render (2004), pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah: “Remedial maintenance that occurs whenequipment failsand must be repaired on an emergency or priority basis”. Pemeliharaan ulang yang terjadi akibat peralatan yang rusak dan harus segera diperbaiki karena keadaan darurat atau karena merupakan sebuah prioritas utama. Hubungan pengeluaran biaya antara preventive maintenance dengan breakdown maintenance seperti pada Gambar 3.1.
Pemeliharaan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka pendek yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga over haul terencana. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pemeliharaan antara terencana yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik, perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan, sistem organisasi untuk perencanaan yang efektif, dan estimasi pekerjaan (Asyari, 2007).
Jadi pemeliharaan terencana merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu menganggur mesin. Keuntungan dari pemeliharaan korektif antara lain:
1. Pengurangan pemeliharaan darurat,
2. Pengurangan waktu nganggur,
3. Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksi,
4. Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan produksi,
5. Memperpanjang waktu antara overhaul,
6. Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian sediaan,
7. Meningkatkan efisiensi mesin,
8. Memberikan pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan,dan
9. Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin.
3.6.2 Pemeliharaan tak terencana (Unplanned Maintenance)
Pemeliharaan tak terencana adalah yaitu pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu dan segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. (Anthony, 1992). Pada umumnya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan.
3. 7 Hubungan Pemeliharaan Dengan Proses Produksi
Pemeliharaan menyangkut juga terhadap proses produksi sehari-hari dalam menjaga agar seluruh fasilitas dan peralatan perusahaan tetap berada pada kondisi yang baik dan siap selalu untuk digunakan. Kegiatan hendaknya tidak mengganggu jadwal produksi. Untuk kelancaran proses produksi, maka kegiatan pemeliharaan yang harus dijaga dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. menambah jumlah peralatan dan perbaikan para pekerja bagian pemeliharaan, dengan demikian akan di dapat waktu rata-rata kerusakan dari mesin yang lebih kecil,
2. menggunakan pemeliharaan pencegahan, karena dengan cara ini dapat mengganti parts yang sudah dalam keadaan kritis sebelum rusak,
3. diadakannya suatu cadangan di dalam suatu sistem produksi pada tingkat kritis, sehingga mempunyai suatu tempat paralel apabila terjadi kerusakan mendadak, dengan adanya suku cadangan ini, tentu akan berarti adanya kelebihan kapasitas terutama untuk tingkat kritis tersebut, sehingga jika ada mesin yang mengalami kerusakan, perusahaan dapat berjalan terus tanpa menimbulkan adanya kerugian karena mesin-mesin menganggur,
4. usaha-usaha untuk menjadikan par pekerja di bidang pemeliharaan ini sebagai suatu komponen dari mesin-mesin yang ada, dan untuk menjadikan mesin tersebut sebagai suatu komponen dari suatu sistem produksi secara keseluruhan,
5. mengadakan percobaan untuk menghubungkan tingkat-tingkat sistem produksi lebih cermat dengan cara mengadakan suatu persediaan cadangan diantara berbagai tingkat produksi yang ada, sehingga terdapat keadaan dimana masing- masing tingkat tersebut tidak akan sangat tergantung dari tingkat sebelumnya.
3. 8 Analisa Kebijakan Pemeliharaan
Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam perusahaan adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Kurniawan, H 1999), Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan adalah:
1. Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin hidup dengan cara: Rata-rata mesin hidup =∑ (bulan sampai terjadinya kerusakan setelah perbaika n X probabilitas terjadinya kerusakan).
2. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan breakdown:
3. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan preventive: Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode, menggunakan rumusnya:
3. 9 Rangkuman
1. Tujuan dari perawatan industri, adalah menjamain kesiapan operasional dari seluruh peralatan industri yang diperlukan dalam setiap waktu, baik unit peralatan cadangan dan lainnya.
2. Peranan dari perawatan adalah untuk menjaga kesetabilan proses operasional, yang berguna untuk mengurangi terjadi perbaikan darurat sehingga anggaran perawatan dapat dikendalikan.
3. Produksi yang tinggi dari dari suatu industri secara kontinyu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan bagi industri-industri lain yang satu komplek/group.
4. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam suatu industri, maka keseimbangan dari industri lain yang satu komplek/group akan terganggu dan pendataan harus dilakukan kembali.
5. Untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi, maka kelangsungan operasi harus harus dijaga.
6. Pekerja lapangandan bengkel sangat diperlukan dalam perawatan, dengan berbagai kegiatan yang harus dilakukan seperti: penyetelan/pembongkaran mesin dan melakukan modifikasi dilapangan bila diperlukan.
3. 10 Daftar Pustaka
1. Anthony, C (1992), Teknik Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan, Erlangga, Jakarta.
2. Ansyari D (2007), Manajemen Pemeliharaan Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Jakarta.
3. Badger L.Walter & Julius, T.Banchero,”Introduction To Chemical Engineering”, International StudentEdition.
4. Dhillon (2006), “maintainability, maintenance, and reliability for engineers”.
5. Heizer Jay and Render, Barry, (2001), operation management, practice hall, sixth edition).
6. Jay dan Barry Render. (2004). Operations Management. New Jersey: Pearson.
7. Keith (2002), “An introduction to predictive maintenance” practice hall.
Comments
Post a Comment